Gardaasakota.com.-Perlu ada kesadaran kolektif terkait pengelolaan lingkungan dan dibutuhkan pengusaha-pengusaha yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, sehingga sampah tidak lagi menuju TPA namun diakomodir oleh para pengusaha melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).
Masukan tersebut diungkapkan oleh Ibrahim Pengurus Komunitas Jao Bima dalam kunjungan silaturahmi dengan Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan, S.H, Selasa, (06/05/2025) di Ruang Kerja Wakil Walikota Bima.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Kesra, Kemasyarakatan dan SDM H Sukarno, S.H, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima Syarif Rustaman, S.Sos., M.AP serta Pendiri Komunitas Jao Bima, Syahrul.
Ibrahim mengutarakan bahwa Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menjaga kelestarian hutan dan memastikan ketersediaan sumber daya alam bagi generasi mendatang.
Ia mengatakan, gerakan kemirinisasi juga layak dipertimbangkan dalam upaya memperbaiki fungsi hutan dan lingkungan yang diawali dari hulu serta tetap melalui berbagai kajian.
Sementara itu, Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan menyambut baik ide dan masukan Komunitas Jao Bima serta berjanji akan menjadikan bahan pertimbangan melalui Dinas Lingkungan Hidup selaku stakeholder terkait.
“Saya mewakili Pemerintah Kota Bima mengucapkan terima kasih atas nawaitu adik-adik dalam upaya gerakan mengembalikan fungsi hutan baik di Kota Bima dan Kabupaten Bima.
Dengan nafas dan semangat yang selaras, saya yakin kita akan menjadi kolaborator yang baik dalam menyukseskan program kami yaitu Kota Bima “BISA” (Bersih, Indah, Sehat dan Asri),” ungkap Aba Feri, sapaan akrab Wakil Walikota Bima.
Di sisi lain, Kadis DLH, Syarif Rustaman menambahkan terkait Kampung Iklim yang menjadi program DLH dalam upaya mengembalikan fungsi hutan melalui ajakan menanam secara konsisten dan berkelanjutan.
“Program tersebut merupakan salah satu ikhtiar kami dalam menciptakan kembali sumber mata air yang kian tergerus jumlahnya,” ucapnya. (GA. 212*)