Gerakan “Zero Stunting”, Camat Asakota Dukung Sukarela, Warga Beri Respon 

Lurah Jatiwangi, Jumardin, S.Sos, memperlihatkan bantuan telur dari warganya untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.

Gardaasakota.com.-Inisiatif Camat Asakota untuk mewujudkan Zero Stunting di wilayahnya kini mendapat dukungan luas. Gerakan yang dimulai dari internal jajaran lurah se‑Kecamatan Asakota ini telah menarik perhatian berbagai elemen, mulai dari lembaga hingga perorangan.

Salah satu contoh nyata dukungan tersebut datang dari mantan Kepala PT Sampoerna Kota Bima, H. Supriatna. Warga paruh baya yang tinggal di BTN Tambana, Kelurahan Jatiwangi, menyerahkan bantuan berupa enam krat telur kepada Lurah Jatiwangi, Jumardin, S.Sos.

“Kami menerima amanah berupa enam krat telur dari Bapak H. Supriatna, mantan pimpinan Sampoerna Kota Bima. Ini merupakan wujud swadaya beliau dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kecamatan Asakota,” kata Jumardin, S.Sos, Rabu (12/11/2025).

Telur tersebut rencananya akan disalurkan kepada anak‑anak yang terindikasi stunting di wilayah Asakota. Jumardin berharap aksi sukarela seperti ini dapat memperkuat upaya Pemerintah Kota Bima dalam menurunkan prevalensi stunting.

Diakuinya, dukungan dari tokoh masyarakat seperti H. Supriatna memberikan sinyal positif bagi warga lain untuk ikut berpartisipasi. Gerakan ini tentunya menambah semangat bagi camat dan lurah dalam mengimplementasikan program kesehatan gizi.

“Bantuan nutrisi berupa telur diharapkan dapat meningkatkan status gizi mereka yang berada di bawah standar,” ucapnya.

Camat Asakota, Kamaruddin, S.ST, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat merupakan kunci utama untuk mencapai target _Zero Stunting_ dalam waktu dekat.

“Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi, karena penurunan stunting bukan hanya tugas dinas kesehatan, melainkan tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Dengan dukungan seperti ini, kata dia, harapan untuk menurunkan angka stunting di Asakota semakin mendekati kenyataan, sekaligus menunjukkan bahwa kepedulian sosial masih hidup di tengah masyarakat Bima. (GA. 003*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page