Gardaasakota.com.-Komitmen Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam memperkuat fondasi pembangunan dari desa kian menemukan bentuk konkret. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Provinsi NTB, Pemprov NTB mematangkan peluncuran Program Desa Berdaya yang dirancang sebagai gerakan besar penguatan desa secara terintegrasi, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Hal tersebut mengemuka dalam rapat persiapan peluncuran Program Desa Berdaya yang dipimpin Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Moh. Faozal, S.Sos., M.Si., di Ruang Rapat Anggrek, Kantor Gubernur NTB, Mataram, Selasa (9/12/2025). Rapat tersebut melibatkan berbagai perangkat daerah serta mitra pembangunan yang akan menjadi bagian penting dalam ekosistem pelaksanaan program.
Dalam paparannya, Faozal menyampaikan bahwa peluncuran Desa Berdaya dijadwalkan berlangsung pada 16 Desember 2025 dan menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-67 Provinsi NTB. Ia menegaskan bahwa program ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan titik awal dari transformasi pendekatan pembangunan desa di bawah kepemimpinan Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhammad Iqbal, dan Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, M.IP.
Menurut Faozal, Desa Berdaya dirancang sebagai gerakan kolaboratif yang menghimpun peran pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan mitra pembangunan untuk memperkuat kapasitas desa secara menyeluruh. Peluncuran program ini akan ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi NTB dan berbagai pihak terkait, sebagai landasan kerja sama jangka panjang dalam mendukung pembangunan desa.
Kesepakatan tersebut diharapkan menjadi payung kolaborasi strategis untuk mendorong inovasi ekonomi lokal, meningkatkan kualitas pelayanan publik desa, serta membuka ruang pendampingan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan. Melalui pendekatan ini, desa tidak hanya diposisikan sebagai objek pembangunan, tetapi sebagai subjek utama yang memiliki daya, kemandirian, dan kapasitas untuk tumbuh.
Sebagai bagian integral dari rangkaian peluncuran, Pemprov NTB juga akan menghadirkan para penggerak Desa Berdaya, yakni tenaga pendamping yang telah direkrut melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Para penggerak ini akan mengikuti apel kesiapsiagaan dan menerima arahan langsung dari Gubernur NTB terkait tugas, peran, serta target program di 40 desa yang menjadi lokus awal pelaksanaan Desa Berdaya.
Para pendamping tersebut diproyeksikan menjadi ujung tombak implementasi program di lapangan, sekaligus berfungsi sebagai penghubung antara pemerintah daerah, masyarakat desa, dan mitra usaha. Peran strategis ini diharapkan mampu mempercepat akselerasi pembangunan desa, sekaligus memastikan program berjalan sesuai kebutuhan dan potensi lokal masing-masing desa.
Pada momentum yang sama, Pemprov NTB juga akan menyelenggarakan Ekspo Desa Berdaya bekerja sama dengan berbagai mitra usaha, salah satunya PT Sampoerna. Ekspo ini dirancang sebagai ruang promosi dan temu usaha bagi desa, sekaligus etalase potensi ekonomi lokal yang dapat dikembangkan melalui kemitraan dengan sektor swasta.
Peluncuran Program Desa Berdaya menjadi salah satu agenda utama dalam perayaan HUT ke-67 Provinsi NTB dan diproyeksikan sebagai tonggak awal perubahan besar dalam pembangunan desa. Dengan mengusung semangat kolaborasi dan pemberdayaan, Pemprov NTB menegaskan arah pembangunan yang bertumpu pada desa sebagai fondasi menuju terwujudnya NTB Makmur-Mendunia. (*)

















