Gardaasakota.com.-Duka mendalam dialami oleh warga Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi atas musibah banjir bandang yang menerjang perkampungan mereka dan merenggut nyawa sembilan orang warga, tujuh orang warga masih dalam proses pencarian hingga saat sekarang ini. Sementara kerugian material yang diderita juga tidak sedikit, mulai dari kerusakan rumah, harta benda, infrastruktur jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan parah serta hasil panen yang mengalami kegagalan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Penjabat Gubernur NTB, Hassanudin, berjanji akan segera memperhatikan bencana banjir di Wera dan Ambalawi yang terjadi pada Minggu 02 Februari 2025.
Saat menggelar rapat koordinasi, PJ Gubernur NTB mengarahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lingkup Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk segera melakukan penanganan bencana banjir, baik ketersedian makanan, air bersih, penanganan kesehatan dan listrik, Senin, 03 Februari 2025 di Ruang rapat Pendopo Gubernur NTB.
Berdasarkan Laporan Kalak BPBD Provinsi NTB, bahwa Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi terdapat 3 Desa yang terdampak, berdasarkan kondisi Terakhir, Korban terdampak 9 orang, dan 7 orang masih dalam pencarian, sementara itu kerusakan 12 Rumah, rusak berat 7 rumah dan rusak ringan 5 rumah,
Sementara itu kerusakan terjadi pada fasilitas dan gedung sekolah, Jembatan dan beberapa fasilitas umum lainnya
“BPBD sudah berkoordinasi dengan BPBD Kab. Bima, dan sudah dilakukan assement, dan upaya yang akan dilakukan adalah pembersihan, penyediaan kosumsi, tenda darurat, serta kebutuhan mendesak, makanan siap saji, beras, mesin pembersih rumah dan air bersih” ujar Ahmadi, Kepala BPBD Provinsi NTB.
Merespon hal tersebut PJ. Gubernur NTB mengarahkan untuk segera dilakukan pendataan menyeluruh warga yang terdampak serta keluhannya.
“Lakukan pendataan menyeluruh, lakukan pembersihan sisa banjir, pastikan ketersediaan air bersih, konsumsi dan penerang (Listrik)” sementara itu Dinas kesehatan, untuk memastikan kesehatan masyarakat, BPBD untuk menyiapkan logistik, dan lakukan koordinasi dengan bupati dan pemerintah setempat, pastikan tidak ada masyarakat yang terisolir “ tutupnya.
Pada rapat tersebut dihadiri oleh Asisten Gubernur NTB, Kadis Sosial, Kadis Kesehatan, Kalak BPBD, Kadis Perkim, Karo Kesra, Karo Adpim, Plt. Kadis PUPR, Plt. Kadis LHK, Plt. Kadis Perpustakaan. (**)