Gardaasakota.com.- Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Penjabat (PJ) Gubernur, Hassanudin, didampingi Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, yang juga Wakil Gubernur NTB Terpilih, meninjau langsung Desa Nanga Wera Kabupaten Bima yang terdampak banjir bandang hingga menelan korban jiwa serta kerugian material dan immaterial yang tidak sedikit, Rabu 05 Februari 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Hassanudin dan rombongan mengecek langsung berbagai fasilitas umum yang rusak seperti akses jalan yang hampir putus, jembatan, hingga kondisi rumah warga, dan area persawahan yang porak-poranda diterjang banjir bandang.
Selain itu, Pj. Gubernur NTB juga meninjau posko bantuan, dapur umum, dan posko kesehatan. Dan secara simbolis, Pj. Gubernur menyerahkan bantuan dari Pemerintah Provinsi NTB kepada korban banjir. Bantuan tersebut meliputi benih padi, sembako, paket perlengkapan ibu hamil, obat-obatan, mesin penjernih air, makanan siap saji, serta santunan bagi korban.
“Salurkan dengan baik. Semoga bermanfaat,” ujarnya kepada petugas posko. Ia juga menyampaikan belasungkawa dan keprihatinannya atas musibah yang menimpa masyarakat.
Selain memberikan bantuan, ia juga mendengarkan aspirasi masyarakat terkait penanganan bencana. Beberapa aspirasi yang disampaikan antara lain pencarian korban hilang, penertiban pembukaan dan penanaman lahan ilegal, serta bantuan ekonomi bagi korban. Menanggapi hal tersebut, Hassanudin menegaskan bahwa pencarian korban hilang menjadi prioritas utama, dan keluarga korban akan diberikan bantuan. Terkait penertiban lahan ilegal, ia mengimbau masyarakat untuk menjaga kelestarian alam demi keberlangsungan generasi mendatang.
PJ Gubernur juga meninjau tiga jembatan yang mengalami kerusakan akibat banjir. Dua jembatan terletak di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, sementara satu jembatan lainnya berada di Desa Mawu, Kecamatan Ambalawi.
Hassanudin menegaskan bahwa ada dua fokus utama dalam penanganan pascabencana. Dalam jangka pendek, pemerintah akan mengatasi permasalahan ekonomi, seperti penyaluran bantuan dan perbaikan akses jalan. Sementara dalam jangka panjang, fokusnya adalah pada pemanfaatan dan tata kelola lahan yang berkelanjutan. Ia juga menekankan bahwa anggaran untuk penanganan bencana ini menjadi prioritas yang harus segera diselesaikan.
“Apa pun yang kita kerjakan sekarang ini adalah implementasi dari sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Menanggapi maraknya perkebunan jagung di Bima, Hassanudin menekankan pentingnya edukasi bagi masyarakat terkait pemanfaatan lahan yang bijak dan berkelanjutan.
Hassanudin juga berdiskusi dengan Camat, Kades, OPD terkait, dan seluruh petugas yang terlibat dalam menangani banjir untuk mendapatkan solusi terbaik. Teruma, terkait pencarian korban yang masih hilang, diharapkan Pj Gubernur bisa segera ditemukan.
“Duka saudara kita di Wera harus kita pikul bersama. Wera dan sejumlah daerah di sekitarnya yang terdampak bencana harus segera pulih,” jelas Hassanudin.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam laporannya menjelaskan sebanyak sebanyak 860 orang warga terdampak akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Ambalawi dan Wera. Bencana tersebut mempengaruhi warga di 10 desa, termasuk Desa Tolowata, Rite, Nipa, Mawu, Talapiti, dan Kole di Kecamatan Ambalawi. Sementara itu, di Kecamatan Wera, banjir berdampak pada warga di Desa Nangawera, Wora, Nunggi, dan Oi Tui. Di antara para korban, tiga orang ditemukan meninggal dunia dan lima orang lagi masih dalam masa pencarian.
“Saya ikut berduka atas apa yang melanda Nanga Wera. Semoga korban yang hanyut terbawa banjir segera ditemukan dan dampak dari bencana dapat segera dipulihkan, seperti kerusakan jalan, jembatan dan lain sebagainya,” tandas Pj Gubernur. (GA.Im*).