Gardaasakota.com.-Pemerintah Kabupaten Bima telah merealisasikan pekerjaan rekonstruksi jalan di beberapa ruas jalan Kabupaten Bima pada tahun Anggaran 2025 melalui Dinas PUPR.
Terdapat 9 ruas jalan yang ditangani melalui sumber dana APBD Kabupaten Bima. Hal itu sejalan dengan komitmen untuk menangani secara bertahap kerusakan infrastruktur jalan yang ada, Pemerintah Kabupaten Bima dibawah kepemimpinan Bupati Bima Ady Mahyudi dan Wakil Bupati dr H. Irfan Zubaidy.
“Pada tahun Anggaran 2025 melalui Dinas PUPR merealisasikan pekerjaan rekonstruksi jalan berupa produk aspal hot mix di beberapa ruas jalan Kabupaten Bima,” ungkap Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bima melalui Kabid Bina Marga M. Farid Wajdi, ST Sabtu (11/10/2025).
- Ruas Jalan Sape – Riamau dengan pagu anggaran Rp. 3 milyar.
- Ruas Roka – Kuta kecamatan Lambitu dengan pagu anggaran Rp. 2,150 milyar.
- Ruas Dumu – Kangga Langgudu dengan pagu anggaran Rp. 1 milyar.
- Ruas Nata – Cenggu dengan pagu anggaran Rp. 6 milyar.
- Ruas Tente – Godo dengan pagu anggaran Rp. 2,350 milyar.
- Ruas Rasabou Kananga, Kecamatan Bolo dengan pagu anggaran Rp. 600 juta.
- Ruas Sarita – Wadukopa dengan pagu anggaran Rp. 1 milyar.
- Ruas Sarita – Sp. O’o dengan pagu anggaran Rp. 600 juta.
- Ruas Kore -TPI Kecamatan Sanggar dengan pagu anggaran Rp. 1,5 milyar.
Ditilik dari progres pengerjaan, ruas Sarita – Wadukopa dengan pagu Rp1 milyar, ruas Sarita – Sp. O’o dengan anggaran Rp600 sudah diaspal full, sedangkan ruas jalan Kore TPI juga sedang dilakukan pemasangan Talud badan jalan dan drainase jalan.
Untuk ruas Rasabou Kananga sudah dilakukan tahapan Lapisan Pondasi Atas (LPA) dan akan segera dilakukan pengaspalan.
Demikian halnya ruas Nata Cenggu sudah pada tahapan Lapisan Pondasi Bawah (LPB) dan LPA sebagian dan dalam proses pemadatan serta sedang dilakukan penggalian saluran untuk drainase jalan.
Diharapkan dengan pengerjaan sejumlah ruas jalan tersebut, dengan sendirinya memperlancar arus transportasi, berdampak positif bagi sektor ekonomi di kecamatan dan desa melalui meningkatkan aksesibilitas transportasi hasil pertanian dan beragam kegiatan ekonomi lainnya. (GA. 212*)
