Gardaasakota.com.-Akademisi kesehatan dari STIKES Yahya Bima, Ners Ijhul, menyoroti kondisi kebersihan di kawasan Pantai Amahami, Pantai Panda, hingga area mangrove Pantai Lawata yang semakin dipenuhi sampah.
Ia menilai kondisi tersebut sudah berada pada tahap mengkhawatirkan karena sampah-sampah plastik dan limbah pasar dan hasil pembuangan para pedagang terus menumpuk hingga masuk ke kolong pohon mangrove.
Menurutnya, hutan mangrove di sepanjang bibir Pantai Amahami memiliki fungsi sangat penting bagi ekosistem laut, mulai dari tempat berkembang biak ikan dan kepiting, pelindung garis pantai, hingga penyangga lingkungan wisata yang kini menjadi salah satu ikon Kota Bima.
“Jangan sampai kolong hutan mangrove dijadikan TPA Sampah sementara. Kalau dibiarkan, ekosistem rusak, ikan dan kepiting hilang, dan pantai kehilangan daya tarik wisatanya,” ujarnya, Senin (24/11/2025).
Ia mengatakan bahwa masyarakat harus memiliki kesadaran lebih tinggi untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan, terutama di area wisata seperti Taman Amahami yang setiap hari menjadi tempat berkumpulnya warga, termasuk aktivitas car free day.
Namun, ia juga menekankan bahwa persoalan ini tidak bisa dibebankan pada masyarakat saja.
“Pemerintah Kota Bima harus memberi perhatian lebih. Kalau perlu dipasang jaring pembatas di area mangrove agar sampah yang terbawa arus tidak masuk ke kolong mangrove. Ini langkah sederhana tapi efektif untuk menyelamatkan ekosistem pantai,” imbuhnya.
Selain itu, ia mendorong berbagai elemen-mulai dari pemerintah, komunitas pecinta lingkungan, akademisi, hingga pelaku usaha di kawasan wisata—untuk berkolaborasi menjaga kebersihan pantai.
“Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga keberlanjutan ekosistem laut. Jika mangrove rusak, maka populasi ikan dan kepiting akan menurun drastis. Dampaknya kembali ke masyarakat sendiri,” tutur Ners Ijhul.
Ia berharap kritik ini menjadi dorongan bagi semua pihak agar Pantai Amahami dan kawasan mangrove di sekitarnya tidak terus tercemar, dan bisa menjadi ruang wisata yang bersih, aman, dan sehat bagi masyarakat Bima. (GA. 212*)















