Gardaasakota.com.- Arus dukungan untuk pasangan calon nomor urut 1, Lalu Aria Dharma-Weis Arqurnain (AQUR) pada Pilkada Kota Mataram 27 November mendatang terus mengalir kuat dari warga Kota Mataram.
Kali ini dukungan kuat mengalir dari puluhan Pedanda dan tokoh Hindu Kota Mataram yang menyambut hangat kedatangan calon wali kota Mataram nomor urut 1, H Lalu Aria Dharma.
Para tokoh dan Pedanda umat Hindu ini hadir memberikan dukungan penuh pada pasangan calon nomor urut 1, Lalu Aria Dharma-Weis Arqurnain (AQUR) pada Pilkada Kota Mataram 27 November mendatang.
Selain dukungan penuh, para tokoh dan pedanda ini juga mendoakan hasil terbaik bagi mantan Sekretaris DPRD Kota Mataram ini.
Dukungan didapat Lalu Aria usai silaturahminya ke sejumlah tokoh agama Hindu. Di antaranya, Pedanda Gede Buana Raksa Griya Cemara, Ida Pedanda Manuaba Griya Manggis Kekalik, Pedanda Gede Kerta Arsa Griya Pagesangan, dan Pedanda Gede Kilingan Griya Delod Peken Pagesangan.
Dalam silaturahmi itu, Lalu Aria mendapatkan pesan-pesan keberagaman yang harus dijaga apabila pada 27 November nanti terpilih menjadi Wali Kota Mataram.
“Jaga keberagaman dan pelihara toleransi yang kokoh antarumat beragama,” pesan Pedanda Gede Kilingan Griya Delod Peken Pagesangan.
Mereka berharap, pemimpin Kota Mataram adalah pemimpin yang membawa kedamaian dan tidak melupakan nilai-nilai luhur agama.
“Nilai yang mengukuhkan eksistensi Kota Mataram sebagai daerah maju yang berketuhanan dan berkeadaban serta tetap merangkul dan bijaksana,” tuturnya.
Lalu Aria dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas dukungan yang diberikan tokoh-tokoh Hindu.
Mengingat, dukungan itu sangat penting dalam perjuangannya menghadirkan perubahan di Kota Mataram.
“Ini sebuah kepercayaan yang sangat berharga dan mulia. Saya yang seorang Muslim mendapat pesan untuk menjaga dan memelihara keberagaman dari tokoh-tokoh Hindu. Tentu ini yang harus dapat saya laksanakan dengan sebaik-baiknya,” ucap Aria.
Aria mengatakan, Kota Mataram merupakan daerah heterogen. Ibu kota provinsi ini menggambarkan miniatur Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, ras, golongan, dan agama.
Aria menilai pesan yang disampaikan tokoh agama Hindu mengenai keberagaman sangat relevan dan mulia. Terutama untuk menjadikan Kota Mataram rumah tinggal yang nyaman bagi semua agama yang diakui negara.
“Keberagaman ini kekayaan atau aset yang harus kita rawat bersama-sama,” tekannya.
Berbagai pemeluk agama tinggal di daerah ini. Antara lain Islam, Hindu, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, hingga Konghucu.
Aria ingin membangun kerukunan di atas kemajemukan keyakinan. Membangun rasa toleransi dan saling menghormati dalam satu persamaan sebagai anak bangsa.
“Kemajemukan ini telah menjadi identitas Kota Mataram sejak dahulu kala dan harus kita rawat dengan sebaik-baiknya. Mari kita membangun negeri yang baldatun toyyibatun warrobun ghofur (negeri yang baik dengan Tuhan yang Maha Pengampun),” ajak Aria. (**)