Bakti Kesehatan STIKES Yahya Bima: Bersihkan Pantai Kalaki, Wujudkan Bima Bersih dan Sehat

Jajaran STIKES Yahya Bima bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Bima saat menggelar aksi bersih pantai di kawasan wisata Pantai Kalaki, Kabupaten Bima, Jumat pagi (19/12/2025).

Gardaasakota.com.-STIKES Yahya Bima bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Bima menggelar bakti kesehatan dan bakti sosial berupa aksi bersih pantai di kawasan wisata Pantai Kalaki, Kabupaten Bima, Jumat pagi (19/12/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat.

Aksi bersih pantai ini diinisiasi oleh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) STIKES Yahya Bima, dengan melibatkan mahasiswa, dosen pendamping, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Puluhan mahasiswa membersihkan sampah plastik, sisa makanan dan minuman pengunjung, serta tumpukan ranting dan kayu besar yang terbawa arus sungai dan gelombang laut.

Wakil Ketua STIKES Yahya Bima, Ners Ijhul, menyatakan bahwa aksi ini bukan sekadar membersihkan pantai, tetapi merupakan gerakan edukatif untuk menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat.

“Pantai adalah ruang publik dan aset wisata kita bersama. Jika kotor, dampaknya bukan hanya pada estetika, tetapi juga pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Sampah yang menumpuk bisa menjadi sumber penyakit dan merusak ekosistem laut,” ujarnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua BEM Syarifuddin, Sekertaris DPM, Akbar, dan pengurus lainnya. Mereka mengajak masyarakat dan wisatawan untuk bersama-sama menjaga kebersihan pantai dan tidak membuang sampah sembarangan.

Dalam kegiatan tersebut, terdapat 3 unit mobil pengangkut sampah dari DLH Kabupaten Bima yang dikerahkan. Berkat kerja sama dan kerja keras seluruh pihak, kawasan pantai yang sebelumnya dipenuhi sampah kini tampak jauh lebih bersih dan tertata.

Namun, masih ditemukan kendala berupa kayu-kayu besar dan ranting yang tertimbun pasir sehingga sulit diangkut secara manual. Oleh karena itu, Ners Ijhul meminta sekaligus mendorong pemerintah daerah agar ke depan dapat menyediakan alat berat, seperti ekskavator mini, untuk mendukung kegiatan pembersihan lanjutan.

Pihaknya mendesak pemerintah daerah agar lebih serius memperhatikan lingkungan hidup dan kawasan wisata. Penyediaan alat berat sangat dibutuhkan agar hasil kerja mahasiswa tidak sia-sia.

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat, serta mewujudkan Bima sebagai destinasi wisata unggulan,” harap Ners Ijhul. (GA. 212*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page