Garda Asakota.com.-Sistem zonasi pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024 di Kota Bima mulai berdampak di beberapa sekolah, seperti SMPN 7 dan SMPN 14.
SMPN 7 awalnya mengeluhkan sepinya murid baru yang mendaftar akibat sistem zonasi yang tak berjalan dengan mestinya. Namun sekarang mulai menunjukan angin segar dan perubahan positif.
Kepala SMPN 7 Kota Bima, Saadatul Hayat, S.Pd.M.Pd, mengaku senang pada ajaran baru tahun ini, karena jumlah siswa baru meningkat meski belum memenuhi ketersediaan ruang belajar yang ada.
“Alhamdulillah, tahun ini ada peningkatan. Dulu kan hanya 3 kelas sekarang jadi 4 kelas. Dulu juga, jumlah siswa baru sekitar 70-an orang, tapi hampir 100-an orang yang masuk,” katanya, Kamis (18/7/2024).
Meski demikian, Mantan Kepsek SMPN 11 ini melanjutkan, pihaknya akan terus berupaya dengan semua sumber daya yang ada agar kedepannya enam ruang kelas yang ada terisi semua.
“Kita tingkatkan kedepannya,” ujarnya.
Pada sisi lain, yang dirasakan SMPN 7 rupanya sangat kontras dengan yang di alami SMPN 14 Kota Bima. Pasalnya tahun ajaran baru 2024 hanya 33 orang siswa baru yang resmi mendaftar.
“Meski segala cara sudah kami lakukan, tapi yang mendaftar hanya 33 orang murid baru,” kata Kepala SMPN 14, Fris Wahyudin,S.Pd.M.Si.
Menurutnya, selain karena sistem zonasi yang tidak berjalan, minimnya siswa yang mendaftar juga disebabkan oleh faktor pilihan orang tua dan calon siswa sendiri yang menentukan sekolah yang diinginkan.
“Soal ini tidak bisa kami memaksa. Tapi harapan kami kedepan, agar kebijakan sistem zonasi ini dibenahi,” ujarnya.
Terpisah Plt Sekdis Dikpora Kota Bima, Humaidin,M.Pd mengatakan terkait penerapan sistem zonasi, pihaknya tetap melakukan monitoring dan evaluasi.
“Dinas sudah lakukan sesuai prosedur dan regulasinya.jawab Humaidin singkat. (GA. 003*)