Bima, Garda Asakota.-Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) telah menyeleksi ribuan Calon Guru Penggerak dan Guru Penggerak pengampu mata pelajaran PJOK untuk menjadi Fasilitator.
Dari ribuan pelamar, hanya 161 fasilitator yang beruntung dan tersebar di 38 provinsi. Di NTB hanya 7 orang yang lolos dan satu diantaranya adalah dosen jebolan STKIP Taman Siswa Bima.
Dia adalah Anas Ardiansyah, MPd. Pria asal Soromandi yang sekarang berhomebase pada Prodi PJKR menjadi satu-satunya fasilitator yang lolos di Pulau Sumbawa mewakili kampus STKIP Taman Siswa Bima.
Wasit berlisensi PSSI ini akan mendampingi peserta melalui LMS dengan asinkronus maupun sinkronus, baik secara tatap maya dan tatap muka yang akan dijelaskan pada Coaching Clinic.
Sekadar diketahui, program Pengembangan Keprofesian Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PPKG PJOK) merupakan pelatihan yang dilaksanakan hybrid (daring dan luring) untuk meningkatkan kapasitas guru dalam mengajar PJOK.
Program ini menargetkan lulusan Guru Penggerak sebagai peserta. Sehingga fasilitator yang diseleksi merupakan SDM yang benar-benar mumpuni.
Kesuksesan dosen yang sebentar lagi akan menyandang gelar doktor ini tidak terlepas dari dukungan penuh lembaga STKIP Taman Siswa Bima yang terus mendorong karier para dosen berprestasi di lingkungan kampus setempat. Apalagi, Anas Ardiansyah merupakan alumni pertama kampus Beradab yang sebentar lagi akan bergelar doktor.
Kepada tim Humas Tamsis, Anas Ardiansyah menyampaikan, PJOK penting karena data yang diperoleh hampir 50 persen gurunya belum memenuhi standar. Kebanyakan fasilitator yang lulus ini katanya, sangat penting untuk peningkatan kapasitas.
“Lulus sebagai fasilitator nasional tidak terlepas dari dukungan kampus Tamsis. Karena banyak ilmu yang saya dapatkan sejak kuliah hingga kembali menjadi dosen di sini. Seperti sertifikat wasit C3 tingkat kabupaten/kota, C2 tingkat provinsi dan kepelatihan fisik level satu tingkat nasional untuk semua cabang olahraga,” ujarnya.
Dosen yang mengambil studi S2 dan S3 olahraga pada Universitas Negeri Yogyakarta ini dalam waktu dekat akan mengikuti coaching clinic secara daring dan luring di Jakarta.
“Tanggal 19 besok kita akan rapat berkala pembekalan resmi kemudian nanti tanggal 2-8 Mei baru bergabung di Jakarta,” katanya.
Diakui, Anas dan 160 fasilitator yang lolos akan diseleksi lagi untuk ditentukan beberapa orang yang diutus untuk menjadi fasilitator umum PJOK. Ia berharap semuanya berjalan dengan lancar dan bisa membawa nama baik Tamsis di kancah nasional.
“Ya tentunya saya sebagai representasi STKIP Taman Siswa Bima di kancah nasional harus mampu memberikan yang terbaik dalam pendampingan menjadi fasilitator,” tandasnya. (GA. 212*)