DP3A Kota Bima Gelar Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus Tahun 2024

Peserta kegiatan pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus yang dihelat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bima selama hari Rabu dan Kamis kemarin tanggal 30-31 Oktober Tahun 2024, di gedung Perpustakaan Kota Bima.

Gardaasakota.com.-Kegiatan Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus Kembali diadakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bima selama hari Rabu dan Kamis kemarin tanggal 30-31 Oktober Tahun 2024, bertempat digedung Perpustakaan Kota Bima.

Kegiatan Pelatihan yang digagas oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) DP3A selaku Panitia Pelaksana pelatihan M. Jafar, S. Sos, yang juga Kepala UPTD PPA Kota Bima, dihadiri oleh Ketua-ketua Satgas, perwakilan Babinkantibmas lima kecamatan di Kota Bima, serta perwakilan berbagai instansi, serta tokoh masyarakat dan Pemuda.

Pelatihan ini juga menghadirkan Narasumber antara lain dari Polres Kota Bima Eka Tukiani, SH (Kanit PPA), Juhriati, SH, MH (ketua LPA Kota Bima), Lily Marfu’atun SH, MH (Advokat Perempuan), serta Mulyadin, SH, MH.

Kadis DP3A Kota Bima Syahruddin SH, MM, melalui H. Abd Haris,S.Sos Kabid Perlindungan Perempuan Dinas DP3A Kota Bima menjelaskan bahwa manajemen penanganan kasus merupakan pendekatan yang tepat dalam merespons kompleksitas permasalahan perempuan dan anak di daerah.

“Seperti di Kota Bima saat ini angka kasus kekerasan perempuan terlihat menurun, ini berkat kerjasama kita dalam mensosialisasikan danpak hukum dari tindakn kekerasan perempuan dan anak,” ucapnya.

Pihaknya berharap, peran serta Babinkambtibmas setempat sangat diharapkan dalam rangka meminimalisir tindak pidana kekerasan perempuan dan anak. Kegiatan Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi jaringan bagi suksesnya Penanganan Kasus terhadap Perempuan dan Anak di Kota Bima.

“Keamanan dan keselamatan kaum perempuan dan anak adalah tanggung jawab kita bersama, melalui Pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengenali, menela’ah dan mengambil langkah strategis dan cepat dalam menangani masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Untuk info publik, sangat diharapkan pentingnya memberikan edukasi kepada keluarga dalam mendidik anak dan orang tua. Kasus kekerasan yang marak terjadi belakangan ini justru banyak melibatkan orang-orang terdekat korban.

Oleh karena itu, kata dia, penting bagi semua pihak untuk memberikan edukasi yang tepat kepada keluarga agar dapat melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.

“Dan jangan terlalu percaya  tergiur janji gaji tinggi untuk menjadi TKW luar negeri, lalu mengambil jalan pintas menjadi TKI ilegal, karena dampaknya akan merugikan kita sendiri,” tandasnya. (GA. 212*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page