Duka Fornas VIII Jadi Momentum Perbaiki Keselamatan Wisata dan Olahraga di NTB

Lalu Hadrian Irfani: Ini Bukan Insiden Biasa, Tapi Alarm Nasional

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani.

Gardaasakota.com.-Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyampaikan duka mendalam atas wafatnya R. Haryo Wijoseno (RHW), atlet Gateball asal Sleman, Yogyakarta, yang meninggal dunia saat berwisata di Gili Trawangan, Lombok Utara, usai mengikuti Festival Olahraga Nasional (FORNAS) VIII 2025 di Nusa Tenggara Barat.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kita kehilangan sahabat, duta olahraga rekreasi, dan tamu kehormatan. Atas nama masyarakat Lombok dan sebagai pimpinan Komisi X DPR RI, saya menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga almarhum dan kontingen Yogyakarta,” ujar Lalu Hadrian, Kamis (24/7).

Politisi asal NTB itu menegaskan, insiden ini harus menjadi refleksi nasional tentang urgensi protokol keselamatan dalam kegiatan wisata dan olahraga, terutama yang melibatkan alam bebas seperti snorkeling, pendakian, hingga aktivitas luar ruang lainnya.

“Belum genap sebulan kita dikejutkan oleh wafatnya wisatawan asal Brasil di Gunung Rinjani. Dua kejadian ini bukan insiden biasa. NTB sebagai destinasi unggulan nasional harus menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama, bukan sekadar pelengkap brosur promosi,” ujarnya tegas.

Selain menyoroti aspek keselamatan, Lalu Hadrian juga menyinggung kurangnya muatan spiritual dalam pembukaan kegiatan berskala nasional seperti FORNAS VIII. Menurutnya, kegiatan besar seharusnya diawali dengan doa lintas agama secara resmi dan terkoordinasi.

“Spiritualitas adalah fondasi keselamatan kolektif. Ini bukan sekadar simbolik, tapi cermin kesadaran budaya dan etika kita sebagai bangsa,” tegasnya.

Desakan Evaluasi Menyeluruh

Lalu Hadrian mendorong sejumlah langkah konkret kepada panitia FORNAS, pengurus KORMI, dan Pemerintah Daerah NTB:

  • Evaluasi menyeluruh terhadap SOP keselamatan dan kesehatan di setiap destinasi wisata yang dikunjungi peserta.
  • Penyusunan protokol terpadu antara sektor olahraga dan pariwisata, terutama untuk kegiatan luar ruang.
  • Investasi serius dalam kesiapan medical tourism, termasuk fasilitas P3K dan sistem komunikasi darurat antarinstansi.
  • Standarisasi pelatihan operator wisata air dan pemandu wisata sesuai regulasi keselamatan nasional.

Di akhir pernyataannya, Lalu Hadrian mengajak seluruh peserta dan masyarakat menjaga semangat FORNAS dan menjadikan kepergian RHW sebagai pemicu kesadaran kolektif akan pentingnya sportivitas, solidaritas, dan keselamatan.

“Semoga semangat almarhum hidup dalam setiap langkah kita membangun Indonesia yang sehat, kuat, dan berjiwa gotong royong,” tutupnya. (GA. Im*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page