Fornas VIII NTB: Kolaborasi Serius Angkat Ekonomi Lokal, Gubernur Iqbal dan Wagub Indah Tegaskan Sinergi untuk Masa Depan

Gubernur NTB, H. Lalu Muhamad Iqbal, dan Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri, dalam konferensi pers menjelang penutupan event menegaskan bahwa kesuksesan ini adalah buah dari kolaborasi lintas sektor: pemerintah, TNI, Polri, pelaku UMKM, musisi, official, dan media.

Gardaasakota.com.- Penyelenggaraan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII di Nusa Tenggara Barat, menunjukkan capaian luar biasa meskipun persiapan dilakukan dalam waktu singkat. Gubernur NTB, H. Lalu Muhamad Iqbal, dan Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri, dalam konferensi pers menjelang penutupan event menegaskan bahwa kesuksesan ini adalah buah dari kolaborasi lintas sektor: pemerintah, TNI, Polri, pelaku UMKM, musisi, official, dan media.

“Dengan waktu kurang lebih 100 hari—sekitar tiga bulan lebih 10 hari—apa yang sudah kita capai menurut saya sudah luar biasa,” ujar Gubernur H. Lalu Muhamad Iqbal saat menggelar Konferensi Pers di Bank NTB Syariah, Kamis 31 Juli 2025.

Ia menekankan bahwa penyelenggaraan Fornas VIII bukan hanya soal event, tetapi medium untuk “naik kelas” bagi pelaku lokal dan penguatan kepercayaan diri atlet-atlet daerah. Fornas kali ini digelar tidak hanya di satu titik seperti edisi sebelumnya, melainkan terpadu di berbagai daerah untuk memperluas dampak ekonomi kepada masyarakat lokal.

Iqbal menambahkan, lebih dari 19.000 peserta dan sekitar 3.000 official terlibat langsung, sementara dalam sepekan terakhir diperkirakan lebih dari 35.000 orang memasuki Pulau Lombok melalui berbagai jalur.

“Ini menunjukkan bahwa kegiatan ini sudah memberi efek ekonomi nyata. Optimisme itu tercermin dari perputaran uang yang, sebagaimana disampaikan panitia, telah mencapai ratusan miliar rupiah sejak persiapan hingga pelaksanaan,” ujar Iqbal.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas respons positif terhadap pembukaan yang digelar sebelumnya—yang dianggap sebagai persiapan paling serius sepanjang sejarah Fornas—serta kabar menggembirakan bahwa tarian kolosal NTB diundang untuk tampil di Istana Negara dalam rangka peringatan ke-80 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2025. “Ini bukan hanya kehormatan bagi NTB, tapi juga bukti kepercayaan yang diberikan kepada kita sebagai tuan rumah,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Hj. Indah Dhamayanti Putri menegaskan bahwa keberhasilan event ini bermuara pada sinergi: “Sehebat apapun panitia tanpa dukungan solid antara pemerintah, TNI, Polri, pelaku usaha, dan masyarakat, kita tidak akan sampai di titik ini.” Ia memberi apresiasi khusus kepada media lokal dan nasional yang telah menyebarluaskan informasi sehingga masyarakat luas bisa merasakan perhelatan ini.

Indah menyoroti peran koordinasi daerah yang menjadi fondasi solid pelaksanaan, serta kontribusi besar sektor swasta dan UMKM yang bergerak menggerakkan ekonomi lokal. “Yang sebelumnya tampak sebagai bagian pendukung kini justru menjadi inti—ekonomi bergerak, masyarakat terlibat, dan ini memberikan efek berkelanjutan,” katanya.

Keduanya mengakui bahwa masih ada catatan dan ruang evaluasi, namun keyakinan mereka kuat bahwa pelajaran dari Fornas VIII akan menjadi pijakan untuk penyelenggaraan event nasional lain di NTB. Kedatangan Wakil Presiden dipastikan untuk menutup acara secara langsung, menandai bahwa rangkaian ini mendapat pengakuan sampai level pusat.

Event ini juga menyatukan unsur budaya, ekonomi, dan olahraga: bukan hanya panggung bagi atlet dan official, tapi juga ruang bagi UMKM, musisi top, dan ribuan penonton untuk merayakan “semangat sports” sekaligus mendorong pertumbuhan lokal. Penyelenggara berharap momentum ini menjadi dorongan permanen bagi NTB untuk terus bersiap menjadi tuan rumah agenda nasional berskala lebih besar.

Penutupan Fornas VIII dijadwalkan menghadirkan sejumlah pejabat tinggi, dan seluruh rangkaian dianggap sebagai bagian dari proses pembelajaran kolektif. Gubernur dan Wakil Gubernur mengakhiri sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada segenap pihak: “Ini bukan milik satu orang atau satu institusi, tapi keberhasilan seluruh NTB,” tutupnya. (GA. Ese*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page