Gardaasakota.com.-Gubernur NTB, H Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan telah memberikan arahan kepada Bupati dan Walikota se-NTB melalui Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar pada Kamis lalu untuk melakukan pendataan gudang-gudang yang ada di masing-masing Kabupaten-kota yang layak untuk digunakan buat penyimpanan jagung.
“Jadi data itu sudah mulai masuk. Dari situ kita tahu berapa tambahan kapasitas yang bisa kita gunakan untuk menampung hasil panen jagung ditiap Kabupaten dan Kota,” tegas Gubernur Iqbal kepada sejumlah wartawan, Selasa 22 April 2025.
Ia mengatakan, Bulog yang diberikan penugasan untuk membeli jagung masyarakat diberikan kuota pembelian sebanyak 78 ribu ton dengan harga Rp5.500 per kg dengan ketentuan HPP.
“Akan tetapi kendalanya Bulog tidak memiliki gudang penyimpanan apalagi sisa dari produk tahun lalu 2024 juga masih ada di gudang mereka dan ini masih dalam proses pelelangan. Jadi solusi yang bisa ditawarkan oleh pemerintah daerah adalah membantu mencarikan gudang. Dan itu sudah dalam proses, yah mungkin satu atau dua hari ini sudah dapat datanya semua dan nanti kami akan sampaikan ke Bulog,” terang Iqbal.
Ia juga berharap Bupati dan Walikota se-NTB dapat melakukan sosialisasi kepada para petani jagung agar jangan melakukan panen di bawah 115 hari. karena ini akan menentukan tingkat kekeringannya atau kadar airnya.
“Dan akhirnya kalau dipetik sebelum 115 hari, proses pengeringannya itu akan memakan ongkos banyak,” kata Iqbal.
Selain itu, Gubernur Iqbal juga menyampaikan bahwa HPP itu harga pembelian pemerintah yang direpresentasikan oleh Bulog. “Jadi yang beli dengan harga Rp5.500 itu adalah Bulog. Sementara pembelian oleh swasta akan ditentukan oleh pasar,” tandasnya. (GA. Im*)