Bima, Garda Asakota.-Permukiman warga di empat Desa di Kecamatan Tambora Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) Desa diterjang banjir, menyusul hujan lebat disertai angin puting beliung yang menerjang wilayah tersebut.
Tercatat, belasan unit rumah warga terendam, dua unit rumah rusak berat dan satu jembatan penghubung antar Kecamatan terputus.
“Banjir bandang di wilayah Kecamatan Tambora disebabkan oleh hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Rabu (21/2/2024) pagi kemarin hingga Kamis (22/2/2024) pagi,” ungkap Camat Tambora, Fadillah, S.S, kepada wartawan.
Menurutnya, banjir mengakibatkan satu unit rumah batu di Desa Oi Panihi rusak dan belasan rumah warga di Desa Labuhan Kenanga terendam.
Selain itu kata dia, terjangan banjir bandang juga mengakibatkan satu unit jembatan wewenang Pemprov NTB, di Desa Kawinda To’i terputus.
“Untuk saat ini, akses jalan dari Kecamatan Tambora menuju Kecamatan Sanggar hingga Kabupaten Dompu serta sebaliknya tidak bisa dilintasi,” ungkapnya.
Fadillah menambahkan kejadian itu telah dilaporkan ke Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar diteruskan ke Pemprov NTB untuk segera membangun jembatan darurat sementara.
“Sudah dilaporkan pagi ini. Kami berharap bisa secepatnya dibangun jembatan darurat untuk akses sementara,” katanya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nurul Huda, mengatakan ada empat desa di Kecamatan Tambora yang diterjang banjir bandang dan angin puting beliung.
“Banjir Kecamatan Tambora Disebabkan hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi sejak Rabu kemarin hingga Kamis pagi ini,” kata Nurul Huda.
Berdasarkan pendataan sementara, banjir bandang mengakibatkan satu unit rumah warga bernama Nurdin yang berada di RT 03 RW 02 Desa Oi Panihi rusak berat. Dan rumah satu unit rumah milik M. Guntur, warga Desa Oi Bura akibat diterjang angin puting beliung.
“Angin puting beliung juga mengakibatkan anak dari pemilik rumah terluka karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah,” kata Nurul Huda.
Sementara di Desa Labuhan Kenanga ada belasan unit rumah yang teredam banjir. Serta satu unit fasilitas umum yakni SDN 1 Labuhan Kananga terendam, sehingga mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Ada juga beberapa lahan pertanian. Namun masih dalam proses pendataan,” tuturnya.
Selain itu lanjut Nurul Huda, banjir bandang juga mengakibatkan satu unit jembatan yang berlokasi di UPT SP 4 Sori laju Desa Kawinda Toi putus. Hal itu membuat jalur lalu lintas lumpuh total.
“Terkait kondisi jembatan yang putus, kami telah berkoordinasi dan meneruskan laporan ke Pemprov NTB,” katanya.
Nurul Huda menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrim dan bencana hidrometeorologi yang terjadi, seperti banjir bandang, angin puting beliung hingga tanah longsor.
“Apabila terjadi bencana segera melapor langsung ke BPBD, Camat, Kades atau Babinsa, dan Babinkamtibmas di wilayah masing-masing,” imbuh Nurul Huda. (GA. 212*)