Butuh Usaha Maksimal Agar IPM NTB Tembus 10 Besar Nasional dan Neraca Perdagangan NTB Alami Surplus

Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis berita tentang Ekspor Impor dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB di Aula Tambora Kantor BPS Provinsi NTB, (15/11/2024).

Gardaasakota.com.- Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis berita tentang Ekspor Impor dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB di Aula Tambora Kantor BPS Provinsi NTB.

Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi NTB Drs. H. Wirajaya Kusuma, M.H. Kemudian Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Dr. Dr. H. L. Hamzi Fikri, MM., MARS dan Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin, M.M (15/11/2024).

Dalam keterangannya, Karo Perekonomian menjelaskan terkait IPM Provinsi NTB masuk dalam 10 besar nasional ini merupakan usaha maksimal. Dijelaskannya, untuk naik sekian persen saja itu berat sekaligus menjadi PR ke depan.

Peningkatan IPM Provinsi Nusa Tenggara Barat 2024 terjadi pada tiga dimensi utama. Pertama, umur panjang, kedua hidup sehat, pengetahuan. Ketiga adalah standar hidup layak. Dari ketiga dimensi tersebut, terdapat empat indikator yaitu umur harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan.

Hal itu disampaikan Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin saat menyampaikan Berita Rilis Resmi Statistik di Aula Tambora BPS NTB (15/11/2024).

“Semakin tinggi IPM, maka makin lebih baik pembangunan manusia pada suatu daerah,” ungkapnya.

Dijelaskannya pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2024 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 72,25 tahun, meningkat 0,23 tahun dibandingkan dengan yang lahir pada tahun sebelumnya. Sumber data umur harapan hidup saat lahir menggunakan hasil Long Form SP2020 (SP2020-LF).

Sementara dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,97 menjadi 13,98 tahun. Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,13 tahun, dari 7,74 tahun menjadi 7,87 tahun pada tahun 2024. Sumber data HLS dan RLS menggunakan hasil Susenas Maret.

Pada dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) meningkat 511 ribu rupiah (4,61 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Sumber data pengeluaran riil per kapita per tahun menggunakan hasil Susenas Maret.

Dalam pada itu, Kadis Kesehatan Provinsi NTB Dr. Dr. H. L. Hamzi Fikri, MM., MARS mengungkapkan komponen yang signifikan pada angka usia harapan hidup naik setiap tahun bahkan bisa sampai 80 tahun, karena dilihat dari program NTB emas.

“Program kami sekarang, lebih (prioritas) pada pencegahan bukan mengobati. Saya mengajak semua, mari kita hidup sehat,” tuturnya.

Sementara itu, IPM NTB tahun 2024, berada pada peringkat ke-27 nasional dari 38 provinsi (dengan koefisien nilai 73,10). Sedangkan untuk percepatan IPM 2024, masuk top ten nasional sebesar 1,01 persen di atas nasional sebesar 0,85 persen.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPS Provinsi NTB memaparkan Perkembangan ekspor total Provinsi NTB sebesar US$ 105.102.437 mengalami penurunan sebesar -59,77 % (y on y) yang terdiri dari ekspor tambang dan nontambang. Sedangkan nilai impor NTB pada bulan Oktober 2024 sebesar US$ 30.188.411. Penyumbang kelompok komoditas terbesar ada pada mesin-mesin atau pesawat mekanik sebesar 57,99 persen kemudian karet dan barang dari karet sebesar 19.66 persen dan bahan peledak 8,97 persen.

“Perkembangan impor Provinsi NTB mengalami kenaikan sebesar 97,92 persen dari bulan kemarin. Sedangkan dibanding tahun lalu mengalami penurunan sebesar -62,51 persen. Sebagian besar penggunaannya digunakan sebagai bahan baku dan penolong sebesar 82,87 persen. Sedangkan sisanya digunakan sebagai barang-barang modal,” imbuhnya.

Diuraikannya, terkait Neraca Perdagangan Provinsi NTB secara kumulatif mengalami surplus sebesar 74,91 juta US$. Sedangkan Neraca Perdagangan NTB Bulan Oktober 2024 terjadi surplus. Eksport masih didominasi sektor tambang sebesar $98.625.642. Sisanya Ikan dan Udang dengan nilai ekspor NTB mencapai $105.102.437. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page