Jumlah Anak di NTB 1,7 Juta, PJ Gubernur: Potensinya Cukup Besar Melebihi 30 Persen Penduduk NTB

PJ Gubernur NTB, Hassanudin didampingi Pj Ketua TP PKK NTB Ibu Dessy Hassanudin saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Ke-40 Tingkat Provinsi NTB Tahun 2024 bertajuk “Suara Anak Membangun NTB Hebat, Menuju Indonesia Emas”, di Aula Terbuka Taman Budaya, Mataram, Kamis, (15/8/2024).

Gardaasakota.com.- Indonesia saat sekarang tengah menghadapi bonus demografi yang akan menghantar negeri ini menuju Indonesia emas 2045.

“Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri memiliki anak sekitar 1,7 juta, potensinya cukup besar melebihi 30 persen dari penduduk NTB. Inilah yang akan melanjutkan, meneruskan, mengisi estafet kegiatan-kegiatan kedepan,” ungkap PJ Gubernur NTB, Hassanudin didampingi Pj Ketua TP PKK NTB Ibu Dessy Hassanudin saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Ke-40 Tingkat Provinsi NTB Tahun 2024 bertajuk “Suara Anak Membangun NTB Hebat, Menuju Indonesia Emas”, di Aula Terbuka Taman Budaya, Mataram, Kamis, (15/8/2024).

Ditambahkan Hassanudin, anak-anak ini adalah tanggung jawab bersama untuk mempersiapkan sumber daya ini menjadi sumber daya yang berkualitas.

Selain itu, Hassanudin menyampaikan terimakasih kepada Bank Mandiri, Bank NTB Syariah atas dukungannya dalam menyukseskan kegiatan dan stakeholder terkait lainnya.

“Tanpa kolaborasi bersama-sama maka kegiatan ini tidak bisa dilaksanakan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas DP3AP2KB NTB, Dra Nunung Triningsih, MM melaporkan, latar belakang pelaksanaan peringatan HAN di tingkat provinsi NTB ke-40 ini, sebagai upaya mewujudkan Indonesia emas 2045 dan Indonesia layak anak 2030 yang akan datang.

“Mengingat anak di NTB terdiri dari 30,77 persen yang penduduknya adalah usia anak-anak. Anak-anak adalah calon pemimpin bangsa sehingga HAN ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan, pemenuhan hak dan perlindungan hak kepada anak sebagai generasi penerus bangsa,” ungkapnya.

Ditambahkan Kadis DP3AP2KB, permasalahan anak di NTB masih menjadi PR bersama terkait kekerasan terhadap anak, termasuk angka perkawinan anak di angka 17,32 persen untuk tahun 2023. Selain itu terkait pekerja anak pada berbagai sektor.

“Dalam menangani hal ini, sudah banyak yang dilakukan dengan kolaborasi dengan berbagai pihak dan mitra-mitra pembangunan, masyakarat dan lain sebagainya namun belum optimal,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2023 NTB mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat sebagai provinsi layak anak karena seluruh kabupaten kota se-NTB sudah mendapatkan predikat layak anak.

Diharapkan kedepan, kabupaten kota se-NTB dapat dipertahankan dan ditingkatkan predikatnya.

Turut hadir Pj Gubernur didampingi Para Asisten, Para Staf Ahli, seluruh Kepala Diskominfotik NTB, Direktur RSUP NTB, Direktur RSJ Mutiara Sukma, Direktur, RS Mata, Direktur RS Mandalika dan sejumlah perwakilan Kepala OPD lainnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page