Gardaasakota.com.-Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKES Yahya Bima, Syarifudin, memberikan sorotan tajam sekaligus kritis terhadap kinerja satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam pandangannya, Syarifudin menilai penting bagi mahasiswa, khususnya para Ketua BEM se-Bima dan Dompu, untuk bersama-sama memberikan rapor akademik terhadap capaian kepemimpinan nasional.
“Setiap kampus tentu memiliki pandangan akademis terhadap jalannya pemerintahan. Namun, sebagai Ketua BEM STIKES Yahya Bima, saya melihat ada sejumlah program dan kebijakan pemerintah Prabowo-Gibran yang patut diapresiasi,” ungkapnya, Rabu (22/10/2025).
Ia mencontohkan beberapa program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, kebijakan pemberantasan korupsi yang massif, yang dinilai telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Berdasarkan hasil survei Poltracking yang di kutip dari detikcom tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai 78,1 persen yang menyatakan puas, sementara 19,3 persen menyatakan tidak puas. Ini menunjukkan adanya optimisme publik terhadap arah kebijakan nasional,” tambahnya.
Syarifudin berharap agar evaluasi dari kalangan mahasiswa tidak sekadar bersifat kritik, namun juga konstruktif untuk mendukung kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat.
“Mahasiswa harus tetap menjadi mitra kritis sekaligus kontrol sosial. Kita harus berani menilai dengan data, bukan hanya opini semata tetapi Sebagai agen perubahan, mahasiswa dituntut untuk berpikir objektif, rasional, dan solutif dalam menghadapi persoalan bangsa.
Kritik yang dibangun di atas dasar fakta akan lebih bernilai dan berdampak positif daripada sekadar suara emosional tanpa arah.
Dengan begitu, peran mahasiswa tidak hanya sebatas pengkritik, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan perubahan sosial yang konstruktif.
Selain itu, kata dia, mahasiswa juga harus mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan perubahan nyata. Semangat idealisme harus diiringi dengan etika, tanggung jawab, dan komitmen terhadap nilai-nilai kebenaran.
Di tengah tantangan zaman yang kompleks, mahasiswa diharapkan tidak apatis, tetapi terus mengasah kemampuan berpikir kritis, berani bersuara, serta berkontribusi nyata demi kemajuan bangsa dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (GA. 212*)













