Mataram, Garda Asakota.- Penjabat Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) DR Hassanudin, S.Ip.,MM., didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, Forkopimda NTB dan Kepala OPD lingkup Provinsi NTB menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia melalui zoom di Pendopo Gubernur NTB, Selasa, 2 Juli 2024.
Rakor dipimpin oleh Inspektur Jenderal Kemendagri RI Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir,.M.Si., yang diikuti oleh para Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota se-Indonesia dan segenap undangan lainnya. Rakor tersebut mengusung tema Pembahasan Langkah Konkret Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2024.
Dalam Rakor kali ini, Provinsi NTB kembali berada pada deretan 10 Provinsi dengan Inflasi terendah di Indonesia. Tak heran, NTB menjadi salah satu yang meraih TPID Awards sebagai Provinsi berkinerja terbaik 2024, atas kinerjanya mengendalikan inflasi sehingga per Mei 2024 inflasi sebesar 2,84% dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% dan merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.
“Alhamdulillah, NTB menjadi salah satu yang meraih TPID Awards sebagai Provinsi berkinerja terbaik 2024, atas kinerjanya mengendalikan inflasi sehingga per Mei 2024 inflasi sebesar 2,84% dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% dan merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia,” jelas Pj Gubernur NTB.
Dalam Rakor virtual tersebut, Pelaksanaan tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, mengungkapkan jika angka inflasi di bulan Juni turun menjadi 2.51% dari angka sebelumnya, yaitu 2.84%.
Lebih lanjut Tomsi Tohir mengatakan, angka 2.51% itu merupakan angka yang sangat baik capaiannya, walaupun pada September 2023 pernah diangka yang jauh lebih rendah, yaitu 2.28%.
“Ini berkat kebersamaan dan kerja keras kita semua, sehingga dapat mencapai angka ini,” jelasnya.
Sebelumnya pada Senin, 01 Juli 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) NTB menyebutkan bahwa Pada Bulan Juni 2024 inflasi year on year (yony) Provinsi NTB sebesar 2,12 persen. Angka inflasi Provinsi NTB lebih rendah dibanding angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,52 persen.
Sementara Inflasi Provinsi NTB mont to mont turun sebesar -0,26 persen Juni 2024 terhadap Mei 2024. Secara Gabungan tiga kota secara mont to mont diantaranya Kota Mataram nilai inflasi -0,24 persen, kabupaten Sumbawa nilai inflasi -0,29 persen dan kota Bima nilai -0,28 persen.
Hal itu disampaikan oleh kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin saat menyampaikan berita rilis resmi statistik di aula Tambora BPS NTB, Senin (01/07/24).
“Angka inflasi di NTB lebih rendah dibanding inflasi nasional,” jelasnya.
Beberapa komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi m to m Juni 2024 antara lain beras 0,05 persen, ikan layang 0,04 persen, sewa rumah 0,03 persen, ayam hidup 0,03 persen dan kacang panjang 0,03 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu tomat, bawang merah, daging ayam, sawi hijau dan cumi-cumi.
Dalam kegiatan rilis resmi statistik tersebut turut juga dihadiri oleh Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB, Drs. H. Wirajaya Kusuma serta perwakilan dari beberapa OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTB. (**)