Pemerintah Fasilitasi Petani Tembakau Kota Bima: Awalnya Gratis, Lalu Mandiri

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kota Bima, Syarifuddin.

Gardaasakota.com.-Warga Kota Bima banyak yang beralih menjadi petani tembakau karena beberapa alasan utama, yaitu hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan tanaman lain, proses tanam yang tidak ribet, modal yang sedikit, pasar yang jelas, dan hasil yang menjanjikan.

Menurut Kabid Perkebunan, Syarifuddin, jumlah petani tembakau di Kota Bima tahun 2025 ini sudah mencapai 256 orang, meningkat dari 55 orang di tahun 2023 dan 160 orang di tahun 2024.

Luas lahan tembakau juga meningkat dari 15 hektare di tahun 2023 menjadi 40 hektare di tahun 2024 dan 42 hektare di tahun 2025. Pemerintah memfasilitasi sarana prasarana dan pendampingan pada tahap awal pembudidayaan, sehingga petani tidak perlu repot-repot. Setelah dua tahun, petani diminta untuk mandiri.

Rata-rata produksi tembakau dalam 1 Ha mencapai 1,5 ton/ha dengan harga perkilo sebesar Rp 37.000/kg, membuat budidaya tembakau sangat menjanjikan.

Menurutnya meningkatnya jumlah Petani Tembakau karena Petani tidak perlu repot repot pada tahap awal pembudidayaan semua di fasilitasi Pemerintah baik Sarana prasarananya maupun pendampingannya.

“Setelah dua tahun barulah Petani di tuntut untuk mandiri dan Alhamdulilah saat ini di Kota Bima hanya 42 hektare lahan yang masih di fasiltasi Pemerintah sisanya mandiri,” ungkapnya. (GA. 003*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page