Pemprov Apresiasi Kolaborasi Sumbawa dan KSB Bangun Kerjasama Strategis

Sekretaris Daerah Drs HL Gita Ariadi, MSi mewakili Gubernur saat membuka seminar di Hotel Astoria, Mataram, Kamis (14/11/2024) yang membahas tentang kerjasama strategis dua kabupaten untuk memajukan sekaligus memberikan kontribusi pada daerah.

Gardaasakota.com.- Menghadiri seminar bertajuk Percepatan Transformasi dan Pengembangan Sumberdaya Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Daerah yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengapresiasi langkah kolaborasi pembangunan kedua kabupaten.

Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Drs HL Gita Ariadi, MSi mewakili Gubernur saat membuka seminar di Hotel Astoria, Mataram, Kamis (14/11/2024) yang membahas tentang kerjasama strategis dua kabupaten untuk memajukan sekaligus memberikan kontribusi pada daerah.

“Seharusnya dapat lebih mesra dan kolaboratif di masa mendatang sekaligus memberikan kepastian investasi dengan rencana pembangunan yang akan dibahas,” ujar Sekda.

Dikatakannya, dua hal penting yang harus disegarkan adalah sejarah dan tantangan masa depan kedua kabupaten mulai dari aspek pendapatan dan fasilitas layanan publik demi kesejahteraan masyarakat.

Ditambahkannya, dalam kurun waktu 21 tahun, pertemuan formal seperti ini diharapkan dapat menghasilkan langkah strategis dalam memajukan daerah khususnya kedua kabupaten terutama dalam memanfaatkan pendapatan sektor tambang untuk kebutuhan dasar masyarakat dan kepastian investasi yang ditunjang oleh fasilitas memadai.

Seminar yang juga dihadiri oleh Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu RI, Direktur Penerimaan Mineral dan Batubara Ditjen Kementerian ESDM RI dan Presdir PT Amman Mineral, pakar pertambangan dan pejabat kementerian yang membahas skema kerjasama dan pemanfaatan potensi pertambangan.

(Pjs) Bupati Sumbawa, Dr Najamudin Amy, SSos, MM menekankan kolaborasi sebagai langkah maju dari kooperasi.

“Ini saatnya collaboration (kerja bersama) bukan lagi cooperation (kerjasama) agar perusahaan tetap untung, masyarakat sejahtera dan pemerintah tetap dapat melaksanakan program programnya untuk masyarakat”, tegas Doktor Najam.

Dikatakannya, selama berlangsungnya operasional tambang menjelang 2030, penguatan community development sudah berjalan sehingga pentingnya memadukan nilai nilai perusahaan tetap berjaya, pemerintah tetap berperan dan masyarakat sejahtera harus terjadi.

Pjs Bupati Sumbawa Barat, Julmansyah mengatakan, momentum kedua kabupaten duduk bersama dan serius membahas transformasi dan pengembangan sumberdaya sangat penting dengan membahas aspek kerjasama masyarakat secara sosial dan budaya, potensi ekonomi maupun isu lingkungan pasca berakhirnya tambang Batu Hijau pada 2030 dan dibukanya blok blok pertambangan baru pulau Sumbawa.

“Kami berharap kita semua dapat membangun konsesus terkait ekosistem penambangan dan kepentingan kepentingan masyarakat dan daerah”, ujarnya.

Potensi pertambangan mineral di NTB cukup besar. Dinas ESDM NTB pada 2023 mencatat kita memiliki lebih dari 222 IUP Batuan dan Bukan Logam Provinsi dengan IUP yang melaksanakan good mining practice.

Tambang Batu Hijau Sumbawa memiliki cadangan emas sebanyak 2,7 juta ton dan setidaknya ada 60 lokasi potensi mineral logam yang tersebar di 23 Kawasan Andalan (KA) di Pulau Lombok, dan 25 lokasi di Pulau Sumbawa. Di pulau Lombok tersebar di dua lokasi di Kabupaten Lombok Timur, 6 lokasi di Kabupaten Lombok Tengah dan 15 lokasi di Kabupaten Lombok Barat. Sementara di Pulau Sumbawa tersebar 11 lokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, 14 lokasi di Kabupaten Sumbawa. 5 lokasi di Kabupaten Dompu serta 7 lokasi di Kabupaten Bima.

NTB memiliki potensi mineral khususnya mineral logam yang melimpah, sehingga menimbulkan minat investasi baik dari penanam modal asing maupun dalam negeri. Wilayah pertambangan di KA Sumbawa, luasnya 564.700 Ha. Luas wilayah pertambangan tersebut 38,36 persen dari luas daratan Pulau Sumbawa.

Di wilayah tersebut terdiri atas 564.650 Ha Wilayah Usaha Pertambangan dan 50 Ha Wilayah Pertambangan Rakyat. Sedangkan untuk KA Bima terdapat 269.100 Ha untuk wilayah pertambangan, luasnya 18,28 persen dari luas daratan Pulau Sumbawa.

Di kawasan Bima ini hanya ada WUP seluas 269.100 Ha. Potensi mineral logam di NTB yang di minati investor yakni emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu), mangan (Mn), pasir besi dan bijih besi (Fe) dan timah hitam (Pb). (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page