Gardaasakota.com.-Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Bima menggelar penilaian inovasi daerah selama empat hari, mulai 10-13 November 2025, di Kantor BRIDA Kota Bima.
Penilaian ini merupakan tindak lanjut dari pencatatan 234 Inovasi Kota Bima dalam Indeks Inovasi Daerah yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2025.
Inovasi untuk Kemajuan Daerah
BRIDA Kota Bima sebagai katalisator bertugas mengorkestrasi inovasi-inovasi lokal agar menjadi solusi nyata bagi isu strategis daerah.
Dari proses tersebut, terpilih TOP 66 inovasi yang dinilai oleh dewan juri berkompeten, yang terdiri dari pejabat pemerintah sebagai pemangku kebijakan serta akademisi.
Penjurian dipimpin langsung oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.AP. Dalam kegiatan ini, masing-masing inovator memaparkan karya inovatifnya di hadapan juri.
Penilaian tidak hanya menekankan kreativitas, tetapi juga aspek implementasi, keberlanjutan, dan dampak sosial bagi masyarakat Kota Bima.
“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mendorong inovasi yang memberikan solusi nyata bagi permasalahan lokal sekaligus meningkatkan indeks inovasi daerah,” ujar Kepala BRIDA Kota Bima, Arif Roesman Effendy, S.T, M.Sc, M.T.
Ragam Inovasi yang Dinilai
Ke-66 inovasi yang dinilai mencakup berbagai bidang, mulai dari edukasi, kesehatan, hingga pengelolaan sumber daya lokal, dalam bentuk produk maupun program layanan yang berbasis digital dan non-digital.
Penilaian ini diharapkan dapat memacu inovator lokal untuk terus mengembangkan ide-ide kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Bima. BRIDA menegaskan komitmennya untuk terus mendukung inovasi sebagai motor penggerak pembangunan daerah.
Kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran dan jejaring bagi inovator, agar inovasi yang tercipta tidak hanya berhenti pada konsep, tetapi dapat diimplementasikan secara nyata dan berkelanjutan. (GA. 003*).




















