Peserta Pawai Rimpu Mantika Lebihi Target, Kadispar Kota Bima: Capai 80 Ribu Orang

Antusiasme masyarakat Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, (NTB) mengikuti Festival Rimpu Mantika 2025 meningkat signifikan jika dibandingkan pada 2024 lalu. Tahun ini, jumlah pesertanya tercatat hingga mencapai 80 ribu orang, padahal sebelumnya panitia penyelenggara menargetkan 70 peserta.

Gardaasakota.com.-Antusiasme masyarakat Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, (NTB) mengikuti Festival Rimpu Mantika 2025 meningkat signifikan jika dibandingkan pada 2024 lalu. Tahun ini, jumlah pesertanya tercatat hingga mencapai 80 ribu orang, padahal sebelumnya panitia penyelenggara menargetkan 70 peserta.

Jumlah peserta pawai yang melebihi target ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap kegiatan pawai ini. Semakin banyak peserta, semakin meriah dan berwarna.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bima, Muhammad Natsir menjelaskan estimasi perkiraan pihaknya jumlah peserta yang mengikuti Pawai Rimpu tahun ini, di atas 80 ribu orang. Jumlah itu sudah melebihi target yang ditetapkan, yakni sebanyak 70 ribu orang.

Jumlahnya naik secara signifikan ketimbang jumlah peserta yang mengikuti Festival Rimpu pada 2024 lalu dengan jumlah pesertanya sebanyak 70 ribu orang

“Jmlah peserta yang mengikuti Festival Rimpu pada 2024 lalu ada 70 ribu orang. Jadi ada kenaikan,” katanya.

Natsir mengungkapkan naiknya jumlah peserta Pawai Rimpu tahun ini, menunjukkan sekaligus membuktikan tingginya antusiasme masyarakat Kota Bima. Hal itu sebagai trend positif untuk menentukan perayaan Festival Rimpu Mantika pada tahun-tahun berikutnya.

“Kita harapkan Festival Rimpu Mantika Bima ini masuk lagi dalam daftar Karisma Event Nasional (KEN) pada tada tahun depan,” imbuhnya.

Pawai Rimpu yang digelar tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Yang dimana titik star awal berbeda, meski titik finishnya sama, yakni di Lapangan Serasuba. Tahun ini, titik starnya di Paruga Nae, sementara pada 2024 lalu titik starnya di Tamam Ria.

Meski jarak tempuhnya diperpendek, para peserta dari berbagai kalangan, komunitas dan usia ini, terlihat antusias berjalan kaki dengan melintasi jalan protokol Soekarno-Hatta, pada Sabtu, (26/4/2025).

Selain perempuan yang mengenakan rimpu, hijab tradisional khas Bima, pawai Rimpu juga diikuti oleh kaum laki-laki yang mengenakan seragam penutup kepala bernama sambolo dan bersarung (katente) menggunakan tembe nggoli.

Peserta Pawai Rimpu sendiri adalah berasal dari kalangan masyarakat umum, ASN, Paguyuban, TNI/Polri, Mahasiswa, dosen, pelajar dari seluruh satuan pendidikan, komunitas guru, bidan, BUMN/BUMD hingga pihak swasta. Mereka dibagi dalam berbagai kelompok dengan membawa spanduk.

Tiba di garis finis di lapangan Serasuba yang menjadi pusat kegiatan, para peserta disambut oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima bersama pimpinan Forkompinda yang duluan berjalan kaki dan finish di lapangan Serasuba.

Walikota Bima, H. A Rahman menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah terlibat untuk mendukung dan mensukseskan Festival Rimpu Mantika Bima pada 2025.

“Sukses dan keberhasilan event ini adalah hasil kerja bersama kita semua yang perlu kita syukuri,” ucapnya.

Walikota Bima yang akrab disapa Aji Man ini menegaskan, pihaknya akan terus mendukung dan melanjutkan festival Rimpu Mantika. Karena disamping untuk promosi pariwisata, Festival Rimpu juga sebagai wadah untuk melestarikan budaya Bima serta meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Insya Allah, kedepannya kita akan buat lagi Festival ini, dengan lebih baik pada tahun-tahun mendatang. Yang kurang kita lengkapi, yang bagus kita tingkatkan,” imbuhnya. (GA. 212*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page