PJ Sekda Kota Bima Hadiri Pembukaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI

Pj Sekda Kota Bima, Drs. H. Supratman, M.AP, saat menghadiri acara pembukaan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Acara ini berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Kota Bima, Rabu (16/10/2024).

Gardaasakota.com.-Pj Sekda Kota Bima, Drs. H. Supratman, M.AP, menghadiri acara pembukaan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Kadis Kesehatan Kota Bima, Ahmad, S.Sos, Kepala OPD, Camat serta Lurah yang mendapat undangan di Aula Dinas Kesehatan Kota Bima.

Acara ini bertujuan untuk membahas strategis dan langkah-langkah konkret dalam rangka assesmen eradekasi Frambusia di wilayah Kota Bima.

Pj Sekda menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dinas Kesehatan, beserta seluruh jajarannya, termasuk dari seluruh Puskesmas yang ada di Kota Bima, karena telah menyiapkan berkas ataupun dokumen sebagai bahan penilaian atau assesmen pada hari ini, penilaian ini tentu telah melalui proses yang cukup intens, baik oleh Dinas Kesehatan Kota Bima sendiri, beserta tim teknisnya, maupun oleh tim Dinas Kesehatan Propinsi NTB.

“Saya apresiasi, dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas persiapan yang begitu intens, dalam proses penilaian ini”, tuturnya.

Kehadiran Tim Penilaian terhadap penyakit frambusia di Kota Bima ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif, H. Supratman juga berharap adanya kerja sama dan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mengatasi masalah kesehatan di Kota Bima.

Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit dan mengembangkan gaya hidup sehat.

“Dengan adanya penilaian atau assesmen ini, saya berharap Kota Bima bebas dari penyakit frambusia dan mendapatkan sertifikasi eradekasi frambusia 2024,” harapnya.

Dengan telah mendapatkan sertifikasi bebas penyakit frambusia, maka ini akan memberikan semangat, motivasi serta komitmen kuat bagi pemerintah dan masyarakat untuk bisa menerapkan pola hidup sehat dan bersih, karena masalah ini merupakan tanggungjawab serta komitmen pemerintah yang harus dituntaskan hingga tahun 2025 nanti. (GA. 212*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page