Gardaasakota.com.-Proyek National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) di Kota Bima NTB senilai Rp238 miliar menunjukkan progres signifikan sejak Agustus lalu. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Dinul Hayat, menyatakan pelaksanaan fisik sudah lebih dari 50 persen, dengan fokus pada 6 Ruas Drainase primer.
“Pekerjaan fisik telah melampaui 50 persen, kita targetkan penyelesaian rampung tahun 2025 untuk melihat kinerja konstruksi,” ungkap Dinul kepada wartawan, Selasa (9/9/2025).
Dinul menegaskan bahwa PT Nindya Karya menerapkan seleksi ketat untuk pemasok beton, meliputi profil perusahaan rekanan (Daftar Rekanan Terseleksi), pengujian mutu dan quality control material dan sumber quarry berizin sesuai spesifikasi teknis.
“Quality control beton kami lakukan sesuai kaidah teknis kontrak, hasil pengujian memenuhi spesifikasi teknis. Jika ditemukan beton rusak, langsung ditolak di lolasi proyek,” jelas Dinul.
Dinul pastikan transparansi kepada masyarakat Kota Bima. Untuk itu, diskusi teknis mutu beton dan kualitas pekerjaan terus dilakukan. Pihaknya juga melihat dukungan warga sangat tinggi mengingat banjir tahunan di Kota Bima.
“Kami melihat dukungan warga sangat tinggi, mengingat banjir Kota Bima terjadi setiap tahunnya,” imbuh Dinul. (GA. 212*)