Garda Asakota.com.- Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota (Pemkot) Bima tahun 2024 yakni sebesar Rp73,5 Milyar.
“Hanya saja hingga pertengahan tahun atau semester 1 tahun 2024 capaian PAD dan retribusi daerah total realisasi nya baru di angka Rp36,6 miliar atau 49,36 porsen dari target sebesar Rp73,5 miliar,” ungkap Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) melalui Kabid Penagihan dan Pelayananan Pendapatan, Abi Suyuti, SE., selasa, 23 Juli 2024 di ruang kerjanya.
Menurutnya, ada beberapa sumber retribusi sebagai PAD Kota Bima yakni dari retribusi OPD yang realisasinya baru mencapai Rp3,4 miliar yang dihimpun dari semester 1 yakni dari Januari hingga Juni 2024 dari target sebesar Rp13 miliar atau baru 25,64 porsen.
“Ini angkanya sangat rendah,” ujarnya.
Penyumbang retribusi daerah sebagai PAD, menurutnya, berasal dari 14 OPD di kota Bima yakni diantaranya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan target PAD sebesar Rp1,2 M dan realisasinya baru Rp441 juta atau 34,71 porsen , Dinas Dikpora target PAD sebesar Rp173 juta realisasi nya Rp52,6 juta atau 30,40 porsen kemudian Dinas Kelautan dan Perikanan target PAD-nya sebesar Rp372,1 juta dan realisasinya baru di angka Rp73,5 juta atau 19,75 porsen.
Kemudian Dinas PUPR targetnya Rp1,4 miliar dan realisasinya di angka Rp447 atau 30,85 porsen, Dinas Kesehatan targetnya Rp4,6 M dan realisasinya baru di angka Rp981 juta atau 21,18 porsen.
Kemudian ada RSUD Kota targetnya Rp12,2 miliar, realisasinya sudah di angka Rp5,3 miliar atau 43,73 porsen.
Sementara menurutnya untuk BPKAD sendiri targetnya sebesar Rp48,4 miliar dan realisasinya mencapai Rp28,048 miliar, atau 57,93 porsen.
“Ini realisasi paling tinggi dari semua OPD yang ada bahkan itu belum masuk dari tagihan layanan Pajak Bumi dan Bangunan yang SPPT nya masih dalam proses pencetakan,” terangnya.
Sekanjutnya ada Dishub dengan targetnya sebesar Rp854 juta dan realisasinya baru Rp176 juta atau 20,70 porsen. Lalu ada Dinas Koperindag dengan target sebesar Rp 2,2 miliar, dan realisasinya baru Rp419 juta atau 18,28 porsen, Bagian Umum Rp473 juta realisasinya sebesar Rp187 juta atau 39,61 porsen.
Dinas Pertanian target Rp 256 juta dan realisasinya sudah mencapai Rp144 juta atau 56,27 porsen. Kemudian DLH Rp700 juta realisasinya Rp149 juta atau 21,33 porsen dan Perkim target Rp371 juta realisasinya sudah Rp120 juta atau 32,36 porsen.
“Realisasi ini masih sangat rendah sekali, harusnya triwulan pertama itu realisasinya 15 porsen, kedua 40 porsen, ketiga 75 porsen dan ke empat 100 porsen,” ujarnya.
Demikian juga menurutnya dengan realisasi retribusi sumber PAD lainnya seperti pajak hotel dan restoran, hiburan, parkir, PBB, air tanah, MLB, mineral bukan logam, BPHTB baru di angka Rp9,8 miliar atau 38,9 porsen dari target Rp25 miliar.
Pun menurutnya relatif sama dengan realisasi PAD hasil dari pengelolaan daerah yang di pisahkan hasil dari penyitaan modal seperi Bank dan lembaga keuangan lainnya targetnya 1,6 miliar realisasi baru 53 juta.
“Tapi biasanya akhir-akhir tahun, baru tuntas 100 porsen,” timpalnya.
Untuk sumber keempat yakni lain-lain PAD yang sah seperti hasil penjualan aset daerah yang di pisahkan targetnya 33 miliar realisasinya 23,3 atau 70,36 porsen
“Semoga di triwulan 3 dan 4 atau semester II dapat menggenjot target PAD yang telah di tetapkan,” pungkasnya. (GA. 003*)