Mataram, Garda Asakota.-
Tagar #Fihir For DPD RI 2024 mulai ramai bermunculan di jejaring media sosial, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Banyak yang menilai hal ini hanya lelucon, tapi banyak juga yang menanggapi positif. Kemunculan nama Direktur Lombok Global Institute ini digadang maju menjadi anggota DPD RI 2024, dinilai sebagai kritik satire non sarkasme untuk kinerja wakil rakyat yang kini menjabat dan juga untuk beberapa pihak yang tengah menunjukan ambisi politiknya di NTB.
Kelompok aktivis kepemudaan di NTB menyambut baik dan mendukung Tagar #Fihir For DPD RI. Mereka menyatakan akan melakukan gerakan masif dengan tema Bela Bantel Batur Mesaq, idiom Sasak yang berarti membela kawan sendiri sekuat tenaga.
“Kami rasa tagar Fihir itu muncul, karena ada keresahan dan kegundahan selama ini atas kurangnya peran aktif DPD RI Dapil NTB bagi daerah. Ini sebenarnya satire ya, sindiran yang halus,” kata Sekretaris KNPI NTB, Lalu Athari Fathullah.
Ia mengaku awalnya menganggap hal itu sebatas candaan dan lelucon semata. Namun belakangan, tagar #Fihir For DPD RI semakin masif di jejaring medsos dan menuai beragam tanggapan netizen.
Hal ini, papar dia, membuat kelompok aktivis kepemudaan di NTB kemudian mendiskusikan keresahan itu dan mulai memberikan dukungan untuk Fihiruddin.
Direktur Nusa Tenggara Development Institute (NDI), Abdul Majid mengatakan, sosok Fihiruddin mewakili kaum muda dan milenials. Dia juga dikenal sebagai aktivis dan pegiat sosial kemasyarakatan yang sudah teruji.
Menurut Majid, munculnya tagar #Fihir For DPD RI tentu bukan hal kebetulan. Selain sebagai kritik untuk wakil rakyat saat ini, fenomena ini juga untuk membendung pihak tertentu yang menjalankan ambisi politiknya di NTB.
“Tagar Fihir For DPD RI ini menunjukan bahwa kelompok muda dan aktivis tidak mau Demokrasi NTB hanya dimanfaatkan oleh orang luar yang hanya mengambil keuntungan (suara) saja,” tegasnya.
Majid mengungkapkan, saat ini NDI juga tengah mendorong gerakan Bela Bantel Batur Mesaq, yang tujuannya untuk memprioritaskan SDM lokal NTB untuk maju di dunia politik.
“Pemilu 2024 sudah dekat, menurut saya masyarakat NTB harus disadarkan untuk mengusung dan mendukung tokoh-tokoh asli NTB menjadi perwakilannya di Senayan, baik DPR atau DPD RI. Dan tagaf Fihir ini bisa menjadi pemicu kesadaran kolektif,” ujar dia.
Menurut Majid, kualitas SDM NTB tidak kalah dengan SDM dari luar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya putra putri NTB diterima dan bersaing di luar NTB.
Majid menekankan, aktivis dan para politisi di NTB agar ikut menyuarakan gerakan yang diusung.
“Aktivis dan politisi asli NTB supaya menyambut gerakan ini. Melakukan penyadaran kepada masyarakat sejak dini,” tukas Majid. (*)