Undang Seluruh Jajaran Pemkot, Walikota Bersama Wawali Bima Serius Bahas Penataan Kota 

Walikota Bima, H. A. Rahman H Abidin, saat memimpin rapat koordinasi bersama Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan, SH, Sekda Kota Bima dan seluruh jajaran Pemkot Bima dalam rangka menyatukan persepsi dan kolaborasi mewujudkan program kerja Walikota dan Wakil Walikota Bima.

Gardaasakota.com.-Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin menggambarkan kondisi luas wilayah Kota Bima yang tergolong kecil. Menurutnya, butuh 1 hingga 2 jam berkeliling maka sudah bisa diketahui akar permasalahan dan kebutuhan Kota yang dijuluki Kota Tepian Air ini.

Hal itu diungkapkannya, saat memimpin rapat koordinasi bersama Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan, SH, Sekda Kota Bima, seluruh kepala perangkat daerah, camat dan Lurah se Kota Bima dalam rangka menyatukan persepsi dan kolaborasi mewujudkan program kerja Walikota dan Wakil Walikota Bima.

Ia menginginkan kedepan jangan ada lagi persoalan yang tidak bisa diselesaikan di tingkat kelurahan. Untuk itu, pihaknya meminta camat dan lurah untuk memperkuat koordinasi untuk mengatasi segala persoalan yang muncul. “Kedepan ini saya minta apapun masalah kota ini mampu kita selesaikan,” ujar Walikota.

Dalam rapat koordinasi itu, Walikota juga menyoroti kekurangan personil petugas kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup sebanyak 50 orang.

Ia memerintahkan BKPSDM untuk menyisir tenaga PPPK di tiap dinas untuk memenuhi kekurangan kebutuhan tenaga kebersihan dan satuan polisi pamong praja.

“Bantu saya dan Wakil Walikota, dari sekarang mulai bekerja. Jangan ada lagi kata saya tidak tahu, jangan tunggu perintah, kerja sesuai job masing-masing,” tegas Walikota Bima.

Walikota Bima pun menyoroti pedagang kaki lima yang berjualan pada tempat yang bukan seharusnya. Ia meminta dinas Koperindag untuk melakukan pendataan dan pemetaan bagi PKL pada 9 titik yang ada saat ini.

Perlu adanya sentra pedagang kaki lima agar tidak sembrawut seperti saat ini. Ia menuturkan agar para pedagang kaki lima diatur waktu mereka berjualan.

“Setelah puasa kita keroyok sama-sama menata PKL ini, kita tertibkan semuanya. Kita tidak melarang saudara kita berjualan, tapi ada tempatnya,” pungkasnya. (GA. 212*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page