Walikota Bima Sebut Program NUFReP Senilai Rp238 Miliar, Anugerah Besar yang Patut Disyukuri

Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE dan Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan, SH, melakukan dialog dengan pihak pelaksana di sela sela kunjungan kerja pada pembangunan infrastruktur drainase primer yang merupakan program dari Nasional Urban Flood Resilience Project (NUFReP), Jum'at, 11 April 2025.

Gardaasakota.com.-Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE dan Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan, SH, melakukan kunjungan kerja pada pembangunan infrastruktur drainase primer yang merupakan program dari Nasional Urban Flood Resilience Project (NUFReP) di Kota Bima, bertempat di Eks kantor Pemasaran Coca-Cola atau di depan Destinasi Pantai Lawata, pada Jum’at, 11 April 2025.

Turut hadir pada kunjungan kerja program NUFReP ini antara lain, Walikota Bima, Wakil Walikota Bima, Ketua DPRD Kota Bima, Pimpinan dan Anggota Forkopimda Kota Bima, pimpinan BUMN dan Mitra Pembangunan, para kepala perangkat daerah, Camat dan Lurah.

Walikota Bima, H. A. Rahman, menyampaikan bahwa Kota Bima merupakan salah satu kota di Indonesia yang secara geografis memiliki tantangan tersendiri dalam hal pengelolaan tata ruang dan pengendalian bencana, terutama banjir.

Dalam beberapa tahun terakhir, intensitas curah hujan yang meningkat, urbanisasi yang cepat, serta keterbatasan sistem drainase yang memadai, telah menimbulkan potensi banjir yang cukup serius di beberapa wilayah di Kota Bima.

“Oleh karena itu, kehadiran program NUFReP adalah anugerah besar dan langkah strategis yang patut kita syukuri. Bantuan dan dukungan dari program ini bukan hanya penting, tetapi benar-benar luar biasa,” ujar Walikota Bima.

Walikota menyebut, ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat melalui kolaborasi Internasional terhadap kota-kota di Indonesia yang memerlukan penguatan kapasitas menghadapi bencana hidrometeorologi, termasuk di Kota Bima.

“Melalui NUFReP, kita tidak hanya membangun saluran drainase yang lebih besar dan lebih baik, tetapi juga membangun pondasi ketahanan kota.

“Ini adalah investasi jangka panjang yang sangat berarti bagi generasi dan anak cucu kita dimasa-masa tang akan datang,” ucap Aji Man sapaannya.

Walikota Bima juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan program ini, mulai dari kementerian PUPR, pemerintah Provinsi NTB, pihak pelaksana lapangan, hingga seluruh perangkat daerah, Camat dan Lurah, serta masyarakat yang telah memberikan dukungan penuh.

Sementara itu, laporan PPK dari BWS Nusa Tenggara I, Dinul Hidayat, menyampaikan, pekerjaan ini terkontrak dengan nilai Rp238.752.353.100, terkontrak sejak 31 Juli 2024 dan akan dikerjakan selama 540 hari, dan berakhir pada 28 Pebruari 2026. Pekerjaan ini didanai dari pinjaman hibah luar negeri melalui NUFReP nomor 9459 tahun 2024-2026 dengan penyedia jasanya oleh Nindya Pembangunan KSO.

Dinul membeberkan, lingkup pekerjaan tersebar pada 12 kelurahan di Kota Bima dengan total 6 ruas drainase primer. Meliputi, drainase primer Amahami dengan panjang 5,13 KM, drainase primer Sambinae 1,53 KM, drainase primer Panggi 0,91 KM, drainase primer Pane-Salama 1,99 KM, drainase primer Penatoi 2,05 KM, drainase primer Rite-Matakando-Santi sepanjang 2,4 KM. Sehingga total panjang dari 6 ruas drainase primer di 12 kelurahan sepanjang 14 KM.

“Per hari ini, progres terhadap DIPA tahun 2026 sebesar 21,18 persen atau setara dengan 14,22 persen terhadap nilai kontrak,” ungkapnya.

Dengan sisa waktu yang ada, sambungnya, tentu ini bukan hal yang mudah untuk menuntaskan pekerjaan ini. Tetapi berkat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Bima, pekerjaan ini bisa diselesaikan dengan baik. (GA. 212*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page