Wapres Gibran dan Menaker Yassierli Tinjau BSU di Mataram: Tegaskan Bantuan Tak Boleh Dipakai Judi Online!

Suasana Kantor Pos Mataram pagi itu tampak berbeda dari biasanya. Ratusan pekerja berkumpul dengan penuh harap, menyambut dua sosok penting yang datang langsung dari pusat kekuasaan: Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli.

Gardaasakota.com.-Suasana Kantor Pos Mataram pagi itu tampak berbeda dari biasanya. Ratusan pekerja penerima bantuan berkumpul dengan penuh harap, menyambut dua sosok penting yang datang langsung dari pusat kekuasaan: Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli.

Kedatangan keduanya bukan sekadar seremoni. Di tengah tekanan ekonomi dan naiknya harga kebutuhan pokok, pemerintah ingin memastikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) benar-benar sampai ke tangan yang berhak dan digunakan dengan bijak.

“Jangan dipakai beli rokok, apalagi judi online! Gunakan untuk sekolah anak, beli sembako, atau kebutuhan rumah tangga. Kalau ketahuan disalahgunakan, bantuannya bisa kami cabut,” tegas Wapres Gibran disambut tepuk tangan meriah dari para pekerja penerima bantuan, Jum’at (1/8) di lokasi pembagian BSU kantor Pos Mataram.

Wapres tidak datang sendiri. Menaker RI, Prof. Yassierli, juga tampil lugas dalam menyampaikan arahan terkait penyaluran bantuan. Dalam pidatonya, ia memastikan bahwa program BSU tahun 2025 ini berjalan transparan, cepat, dan tepat sasaran.

“Untuk bank Himbara, penyaluran sudah 100 persen. Sekarang giliran PT Pos Indonesia menyelesaikan tahap akhir. Kita ingin semua pekerja terdampak segera mendapat haknya,” ungkap Yassierli.

Menaker juga mengingatkan agar bantuan Rp600.000 yang diberikan sekaligus untuk dua bulan ini tidak digunakan untuk konsumsi negatif.

“Jangan disalahgunakan. Gunakan untuk kebutuhan primer seperti sembako, pendidikan, dan kesehatan,” ujarnya dengan tegas.

Acara yang berlangsung di halaman Kantor Pos Mataram ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB, Wali Kota Mataram, Dirut PT Pos Indonesia, dan perwakilan BPJS Ketenagakerjaan.

Testimoni Mengharukan dari Penerima Bantuan

Dalam sesi dialog, dua pekerja penerima BSU menyampaikan rasa syukurnya. Sumarni, karyawan PT Kerjaya Abadi, mengaku menyimpan bantuan untuk keperluan pendidikan anaknya.

“Saya belum pakai, saya simpan untuk beli perlengkapan sekolah anak,” ucapnya dengan mata berbinar.

Sementara Farid Apriyadi, dari PT Galih Pusaka Rinjani, mengaku bantuan itu sangat membantunya mencukupi kebutuhan dapur. “Alhamdulillah, sangat terbantu. Kalau bisa bantuannya ditambah atau diperpanjang,” harapnya polos.

Kolaborasi Kuat Pemerintah Pusat dan Daerah

Usai menyampaikan arahan, Wapres Gibran dan Menaker Yassierli menyerahkan bantuan secara simbolis kepada tiga pekerja. Rombongan terbatas juga diajak meninjau langsung area pencairan bantuan untuk memastikan proses berjalan tertib dan aman.

Dengan kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan, PT Pos Indonesia, dan pemerintah daerah, program BSU tahun ini diharapkan mampu menjadi penyangga ekonomi bagi jutaan pekerja Indonesia, terutama di tengah tekanan ekonomi pasca-pandemi dan gejolak harga kebutuhan pokok.

Pesan Terakhir Wapres: Jangan Main-main!

Wapres Gibran mengakhiri kunjungan dengan satu pesan penting: “Bantuan ini dari rakyat untuk rakyat. Jangan main-main. Ini bukan hadiah, tapi hak yang harus digunakan dengan tanggung jawab.”

Langkah serius pemerintah dalam memantau langsung penyaluran bantuan seperti ini menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga keadilan sosial dan melindungi pekerja Indonesia. (GA. Ese)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page