Gardaasakota.com.-Pelan tapi pasti. Begerak secara teratur dan kompak pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Mataram nomor urut 1, H Lalu Aria Dharma BS dan H Weis Arqurnain (AQUR) menyisir semua wilayah di Kota Mataram. Warga terus menyuarakan perubahan di Kota Mataram dan dukungan penuh.
Saat kedatanganya di Kampung Bugis, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, pasangan AQUR disambut antusias warga dengan cara sederhana duduk bersama di pinggir pantai. Warga berdialog dengan santai. Warga menyambutnya dengan riang gembira dan merasa dirangkul. Keluh kesah warga disampaikan di hadapan kedua paslon. Puluhan warga dari kalangan ibu-ibu nelayan dan para nelayan menyampaikan aspirasinya langsung.
Salah satu warga, Nurmanhadi menyebutkan, kesederhanaan pemimpin dan merakyat seperti ini sudah lama dinantikan. ‘’Datang duduk bersama, seperti ini bisa kita kenal dengan pelayan masyarakat. Selama ini, warga selalu jadi korban saat musim hujan namun tidak ada perhatian, bahkan rumah rusak diterpa gelombang,’’ ucapnya, Rabu (9/10) malam.
Ia menyampaikan kegembiraannya bisa bertemu langsung dengan pasangan AQUR yang dinilai sederhana dan merakyat. Warga menyatakan dukungan penuh serta siap mengawal saat hari pencoblosan. Dari segi visi-misi, seperti kesejahteraan warga yang akan diperjuangkan disambut baik.
Dalam kesempatan portemuan, H Lalu Aria Dharma BS mengatakan, persoalan-persoalan kesejahteraan dan kondisi pesisir pantai selama ini bakal menajdi perhatian penuh kedepanya. ‘’Saya sudah dari awal menyatakan akan mewakafkan diri sepenuhnya untuk perjuangkan kesejahteraan warga di Kota Mataram,’’ katanya.
Masih banyak ketimpangan yang menjadi perhatian serius pasangan AQUR. Di semua titik yang dikujungi masyarakat menyampaikan keluh-kesahnya dan ketimpangan perhatian pemerintah. Persoalan lain seperti pengangguran, kemiskinan, serta penataan gang-gang yang masih belum optimal akan jadi prioritas. Selain itu, untuk pendidikan juga menjadi perhatian karena banyaknya aspirasi selama ini masuk soal anak yang putus sekolah tidak lepas dari biaya pendidikan.
Aria menyebutkan, semua aspirasi yang disampaikan masyarakat akan diperjuangkan, karena sebagai pelayan masyarakat dan sudah dari awal mewakafkan diri untuk melayani masyarakat kedepanya. ‘’Kami jadwalkan pertemuan seperti ini bisa dalam sebulan sekali dengan warga-warga seperti saat ini. dan selalu terbuka lebar pintu rumah untuk menyerap aspirasi masyarakat,’’ tegasnya.
Dengan menggandeng anak muda sebagai wakilnya, dapat menjadi jembatan bagi kalangan anak muda di Kota Mataram untuk berdiskusi memajukan Kota Mataram secara bersama-sama kedepanya, dan mulai membangun dari ‘kampung’. ‘’Itu sebuah betuk komitmen bersama, persoalan-persoalan di bawah harus diperhatian secara serius dan dituntaskan,’’ singkatnya. (**)