Yuslihardin, S.Pt |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Berdasarkan hasil pendataan Dinas Pertanian Kota Bima, lahan pertanian Kota Bima yang terdampak banjir yang menghantam sejumlah wilayah kelurahan beberapa waktu lalu sekitar 70 hektar, 43 hektar diantaranya mengalami kerusakan atau puso.
Data ini tersebar di empat wilayah Kecamatan yaitu Asakota, Raba, Mpunda dan Rasanae Timur. “Akibat banjir yang terjadi beberapa kali di wilayah Kota Bima, lahan pertanian seluas 70 hektar terendam.
Sementara 43,79 hektar diantaranya mengalami puso atau benih persemaian yang tidak bisa ditanam lagi, rata rata tertimbun lumpur banjir dan rebah,” ungkap Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kota Bima, Yuslihardin, S.Pt, kepada wartawan, Senin (27/12).
Didampingi Petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan), ia lebih rinci menyebut wilayah Pertanian yang terdampak hingga mengalami puso (rusak) di empat kecamatan yakni Kecamatan Asakota meliputi Kelurahan Jatiwangi, Jatibaru Barat dan Jatibaru Timur.
Kemudian Kecamatan Mpunda meliputi Kelurahan Matakando dan Santi, lalu Kecamatan Raba tersebar di Kelurahan Ntobo, Kendo, Rabadompu Timur dan Penanae. Sedangkan di Kecamatan Rasanae Timur meliputi wilayah Kelurahan Dodu dan Kumbe.
“Menindaklanjuti kondisi yang dialami oleh para Petani ini kami telah mengirimkan data CPCL (Calon Penerima Calon Lokasi) ke Pemerintah Propinsi NTB dan Pusat,” kata Yus, sapaan akrab Kabid Penyuluh ini.
Selain itu dia menambahkan bahwa, selama ini ketika banjir melanda kawasan pertanian, pihaknya acap kali dimintai data oleh BPBD Kota Bima untuk diberikan bantuan.
Tapi pada faktanya, kata dia, bantuan tersebut tidak pernah direalisasikan baik untuk terdampak banjir tahun 2004 maupun 2016 silam. (GA. 003*)