Lurah bersama sejumlah warga Santi. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu dan merendam puluhan rumah di Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda dan sekitarnya disebabkan oleh luapan air DAS Matakando, Jatiwangi, dan Jatibaru.
Selain merendam pemukiman warga, saat itu luapan banjir juga merusak fasilitas umum (fasum) lainnya seperti jebolnya tembok pagar SDN 54.
“Banjir yang terjadi di wilayah Santi itu murni luapan banjir kiriman dari beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitarnya yaitu dari Jatibaru dan Jatiwangi ditambah DAS Matakando.
Akibatnya, sekitar 197 KK terdampak dan pagar sekolah jebol serta puluhan hektar lahan pertanian turut terendam,” ungkap Lurah Santi, Rama Fitri, S.Sos, di Kantin Pemkot Bima, Kamis (15/12).
Untuk meminimalisir dampak kerusakan akibat banjir kiriman ini, pihaknya mengusulkan segera dibuatkan tanggul di titik titik luapan air. Bukan hanya itu, Lurah juga mengusulkan pembuatan beberapa sumur resapan terutama sekali di RW 01 Santi. “Termasuk pengerukan sungai pun harus segera dilakukan,” usulnya.
Ia menambahkan bahwa, tahun ini warga Santi selalu dihantui rasa was was setiap kali hujan turun apalagi intensitas hujan di bagian Utara.
“Sejam saja sudah pasti banjir warga dibuat khawatir karena sudah pasti akan mengarah langsung ke wilayah Santi, apalagi kabarnya tanggul sungai Jatiwangi beberapa titik jebol,” ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah warga Santi kecewa kepada wakil rakyatnya yang duduk di lembaga terhormat baik anggota DPRD Propinsi NTB, lebih-lebih anggota DPRD Kota Bima lantaran 3 tahun permintaan mereka untuk di buatkan tanggul sungai tidak direspon hingga sekarang.
“Tiga tahun kami menanti kepastian dari Wakil Rakyat yang duduk di DPRD Propinsi lebih lebih Legislataor Daerah kita sendiri untuk dibuatkan tanggul sungai penahan banjir tapi sampai sekarang tidak terealisasi.
Padahal Permintaan itu selalu kami suarakan dan menjadi prioritas kami sampaikan dalam setiap kesempatan reses dewan dan Musrenbang, apakah harus menunggu kami mati dulu baru diwujudkan?.
Seandainya saja permintaan kami untuk dibuatkan tanggul mungkin luapan banjir yang terjadi beberapa kali terakhir ini tidak terlalu berdampak cukup parah bagi warga,” tandas warga Santi, Rustam saat dampingi Lurah Santi di kantin Pemkot Bima, Kamis (15/12). (GA. 003*)