Blog  

Dirjen SDPPI Kemkominfo RI: Indonesia Berpotensi Kuat Kuasai Ekonomi Digital

Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Dr Ir Ismail, M.T.,




Mataram, Garda Asakota.-


Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Dr Ir Ismail, M.T., mengungkapkan saat sekarang ini pihak Kemenkominfo RI memiliki optimisme besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat RI dari aspek dunia digital.


“Saat sekarang ini Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi salah satu Negara besar yang menguasai ekonomi digital. Potensi ini di dukung dari adanya pertumbuhan pengguna internet mencapai 202,6 juta (we are social & Hootsuite, 2021) dan potensi nilai ekonomi dari ekonomi digital pada tahun 2020 adalah sebesar 44 miliar USD atau setara dengan Rp. 632 triliun (google, Temasek dan Bain, 2020), dan kedepannya masih potensi lebih besar juga menanti dengan nilai dan pertumbuhan dari ekonomi digital yang lebih besar,” terang Doktor Ismail saat menyampaikan Orasi Ilmiah pada acara Wisuda VI Program Sarjana dan Paska Sarjana Universitas Hamzanwadi Lombok Timur, Sabtu 18 Desember 2021.


Potensi besar peningkatan ekonomi digital ini menurutnya didorong oleh karena adanya perubahan perilaku kehidupan masyarakat akibat adanya wabah Covid19.


“Pandemi covid 19 juga telah membawa perubahan mendasar kepada pola kehidupan yang baru atau sering kita sebut sebagai new normal. Perubahan yang tadinya segala aktivitas dapat dilakukan secara fisik atau offline maka dengan adanya pembatasan maka semua kegiatan harus dirubah menjadi mengandalkan komunikasi secara online atau melalui media digital,” ujar pria yang merupakan putra terbaik asal Provinsi NTB ini.


Dihadapan ribuan peserta dan undangan acara wisuda, Doktor Ismail, mengatakan bahwa digital teknologi juga selain membantu proses pembangunan di berbagai bidang diantaranya pendidikan melalui distance learning. Di satu sisi, digitalisasi, otomatisasi, dan penggunaan kecerdasan buatan dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen. 


“Namun di sisi lain, perkembangan revolusi industri 4.0 berpotensi menyebabkan hilangnya pekerjaan di dunia. Studi dari Mckinsey memperkirakan 60 persen jabatan pekerjaan di dunia akan tergantikan oleh otomatisasi. Di Indonesia diperkirakan 51,8 persen potensi pekerjaan yang akan hilang. Oleh karena itu, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang digital agar dapat siap menghadapi tantangan global dan persaingan ketat dengan adanya disruptif teknologi,” ungkap Doktor Ismail.


Dihadapan Rektor Universitas Hamzanwadi dan Civitas Akademika Universitas Hamzanwadi, Doktor Ismail, menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk mempercepat transformasi digital dimasa pandemi melalui 5 langkah yaitu Perluasan percepatan akses dan peningkatan infrastruktur digital serta penyediaan layanan internet, Penyiapan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, Percepatan integrasi pusat data nasional, Penyediaan kebutuhan SDM talenta digital, dan Percepatan penyusunan regulasi, skema pendanaan dan pembiayaan.


Untuk menindaklanjuti arahan Bapak Presiden, Kemkominfo sebagai leading sector, enabler, sekaligus akselerator transformasi digital di Indonesia, memiliki agenda prioritas dan strategis, yaitu Mempercepat penyediaan, pemerataan, dan pengembangan infrastruktur digital untuk memastikan tercapainya inklusivitas. 


“Pemerataan infrastruktur digital (mobile broadband 4G) di 83.218 desa/kelurahan di Indonesia. Dari 83.218 desa/kelurahan masih terdapat terdapat 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau internet 4G. Dengan 9.113 desa/kelurahan diantaranya merupakan wilayah 3T (non komersial) yang akan dibangun oleh BAKTI, dan 3.435 desa/kelurahan lainnya merupakan wilayah non 3T (komersial) yang akan dibangun oleh operator telekomunikasi,” paparnya.


Bersamaan dengan upaya peningkatan cakupan layanan 4G ke seluruh desa, Kemenkominfo juga sedang mempersiapkan implementasi teknologi seluler konektivitas next generation (5G) di Indonesia termasuk penyelesaian Peta Jalan Pengembangan 5G Indonesia yang holistic.


“Palapa ring integrasi agar mempercepat peningkatan pemanfaatan layanan backbone Palapa Ring dengan potensi peningkatan pemanfaatan dari 28% menjadi 88% pada 2024. Pemerataan jangkauan televisi digital diseluruh Indonesia. Penyelesaian migrasi Analog Switch Off pada 2 November 2022 sebagai amanat UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,” timpalnya.


Migrasi Analog Switch Off dibagi menjadi 3 tahap yaitu Tahap I : paling lambat 30 April 2022, Tahap II : paling lambat 25 Agustus 2022, dan Tahap III : paling lambat 2 November 2022. 


Selain program akselerasi pembangunan infrastruktur digital, Kemkominfo juga menurutnya akan terus mengembangkan bakat atau talent digital dengan melaksanakan sejumlah program nasional yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia digital seperti Digital Leadership Academy, Digital Talent Scholarship, dan Gerakan Nasional Literasi Digital. (GA. Ese*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page