Meriahnya kegiatan Bimbingan Iman dan Taqwa (Bimtaq) yang digelar Selasa (5-6/9/2023) di Kampus STKIP Tamsis Bima. Kegiatan ini juga diwarnai khataman massal. |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis) sangat erat memegang empat kata kunci; Beradab, Imtaq, Iptek, dan Kewirausahaan. Keempat pilar inilah yang menjadi penyangga berdirinya STKIP Tamsis Bima setidaknya sampai 2045.
Hal tersebut terlihat dari kegiatan Bimbingan Iman dan Taqwa (Bimtaq) yang digelar Selasa (5-6/9/2023) yang diwarnai kegiatan khataman massal.
Kegiatan yang dinisiasi sejak tahun 2019 merupakan rutinitas Tamsis dalam menanamkan visi Beradab pada mahasiswa baru. Acara tersebut dihadiri sekitar 589 mahasiswa ini berlangsung di dua lokasi, yaitu Kampus Induk dan Kampus 2.
Bimtaq juga merupakan transformasi dari program unggulan iklim dzikir yang dimulai sejak 2015. Kemudian diperkuat dan menemukan pola saat mendapatkan hibah general education (pendidikan karakter) tahun 2019. Bimtaq ke-5 mengalami pembaharuan, berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya yang menggunakan pendekatan ceramah.
Semarak kegiatan Bimbingan Iman dan Taqwa (Bimtaq) yang digelar Kampus STKIP Tamsis, Selasa (5-6/9/2023). |
Saat membuka acara, Ketua melalui Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Syarifudin, S.Si., M.Pd., menekankan pentingnya menjunjung tinggi adab dalam ilmu yang dipelajari.
“Pelajarilah ilmu sejauh manapun dan seluas-luasnya, namun selalu junjung tinggi adab. Mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima harus mampu mengintegrasikan adab dalam setiap aspek keilmuannya,” ujarnya di Auditorium Sudirman Kampus Induk STKIP Tamsis Bima.
Kepada mahasiswa baru, Dr. Syarif (sapaan) juga menyampaikan pesan tentang mencari ilmu. “Percayalah bahwa tujuan akhir dari pencarian ilmu adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain,” katanya.
Sementara itu, koordinator pelayanan Kampus 2, Sri Lastuti, M.Pd., juga mengungkapkan rasa terima kasihnya pada peserta dan panitia. Selain itu, sosok yang juga adalah istri ketua Yayasan Pendidikan Tamsis Bima ini mengajak mahasiswa baru untuk terus berbenah ke arah yang lebih baik.
“Terimakasih kepada semua tim yang telah sukses menjalankan kegiatan ini. Adik-adik mahasiswa, melalui Bimtaq ini, mari kita mulai memperbaiki diri dan menjadikan ini sebagai langkah awal menuju perubahan yang lebih baik,” sambutnya singkat.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Muhamad, M.Pd., yang dikonfirmasi terpisah menjelaskan alasan memilih tema, dimana pihaknya ingin menjadikan Bimtaq sebagai sarana pendidikan Islam bagi mahasiswa baru.
“Sehingga mereka menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual (fikriyah) dan sehat secara jasmani (jasadiyah), tetapi juga memiliki kekuatan spiritual yang kokoh dalam hubungannya dengan Allah subhanahu wa taala,” terangnya seraya berterimakasih kepada setiap komponen yang terlibat.
Pantauan media ini, atmosfer meriah dan penuh semangat peserta terlihat saat lagu melantunkan lagu Indonesia Raya dan Mars Tamsis.
Kegiatan terbagi menjadi beberapa sesi. Pra-acara, mahasiswa baru diajak untuk melakukan khataman massal, kampus induk dilaksanakan di Masjid Al Baroqah Sudirman, sedangkan Kampus 2 digelar di lapangan serba guna.
Selesai khattam, peserta kemudian diajak untuk dzikir dan salawat bersama, serta mendengarkan tilawah dari sejumlah mahasiswa senior yan menjadi qori dan qoriah.
Sesi kedua, mahasiswa mengikuti seremonial pembukaan, yang disusul dengan penyampaian materi-materi penting oleh dosen-dosen profesional di bidang kerohanian.
Materi yang disampaikan adalah pentingnya adab dan akhlak, growth mindset dan fixed mindset. Usai mendengarkan materi, kemudian peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengikuti lomba cerdas cermat pada hari kedua, Rabu (6/9/2023).
Ketua STKIP Tamsis Bima, DR. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si, dalam arahannya siang tadi menegaskan bahwa Bimtaq yang diadakan pihaknya ini lahir dari program unggulan iklim dzikir yang dimulai sejak 2015 lalu diperkuat menemukan pola saat mendapatkan hibah general education (pendidikan karakter).
“Bimtaq ke 5 ini juga di ada pembaharuan berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya yang menggunakan pendekatan ceramah,” tegas Doktor Ibnu. (*)