Kota Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah warga Rt. 09/03 lingkungan Tato Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima sebagai penerima manfaat program Bedah Rumah dari dana DAK tahun 2021 mengeluhkan kekecewaan lantaran program tersebut macet di tengah jalan.
Padahal, kata seorang penerima, Rudy program ini sudah dilaksanakan sejak awal Agustus lalu. “Sudah sebulan ini terhenti dengan berbagai alasan, kendala nggak ada uang katanya.
Padahal saya sudah keluarkan biaya pribadi jutaan rupiah hanya untuk bangun pondasi saja, janjinya dari Senin ke Senin saja,” keluhnya kepada Garda Asakota, Selasa (21/9).
Bukan hanya Rudy, keluhan serupa juga disampaikan oleh penerima lainnya, Arif Rahman. Diakuinya, saban hari pihaknya hanya bisa mengelus dada saat hujan turun. Pasalnya rumah sudah dibongkar sementara pekerjaan terhenti otomatis sehingga pihaknya kesulitan untuk ruang tidur. “Untung ada dapur berdinding bedek sebagai tempat istrahat,” akunya.
Mirisnya lagi kata Arif yang diketahuinya bahwa dana program ini langsung masuk ke rekening pihaknya sebagai penerima tapi pada kenyataannya justru tidak sekalipun mereka pernah memegang uangnya apalagi mencairkan dananya sendiri.
“Rekening itu dipegang pihak Bank otomatis kami tidak tahu sudah berapa uang yang dicairkan. Ibaratnya, memiliki rekening tapi nggak bisa ngapa ngapain,” pungkas Arif.
Sebelumnya Kadis Perkim Kota Bima, Ir. Supawarman mengatakan bahwa program bedah DAK 2021 ini senilai Rp3 milyar untuk 150 penerima manfaat di beberapa Kelurahan dengan masing masing mendapatkan dana sebesar Rp20 juta. Dana ini, kata dia, langsung masuk ke Rekening penerima tanpa di kurangi sepeserpun apalagi mampir di dinas. (GA. 003*)