Perumahan Relokasi |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah rumah relokasi di Kadole dan Oi Fo’o Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima saat ini mendapat sentuhan ringan dari beberapa OPD di Pemkot Bima.
Selain menambal tembok-tembok yang retak parah, juga dibersihkan semak belukar yang tumbuh liar di pemukiman warga setempat.
Hingga kini, rata rata perumahan yang dibangun dengan anggaran milyaran ini enggan ditempati warga relokasi karena dianggap kurang layak.
Pantauan sejumlah media saat melihat langsung rumah relokasi yang telah dibangun dengan anggaran milyaran tersebut, Sabtu siang (30/7), terlihat memang sejumlah rumah yang diperbaiki. Ada yang ditambal tembok retak, juga ada yang dicat. Lingkungannya juga terlihat lebih bersih dari semak belukar.
Di lokasi Relokasi Kadole, terlihat juga seorang yang memakai seragam BPBD yang berbincang dengan masyarakat setempat. Saat didatangi, pria yang bernama Edi itu mengaku, perbaikan yang retak-retak ini oleh Asisten II Setda Kota Bima.
“Pekerjaannya mulai dari hari Rabu kemarin. Bukan BPBD yang kerja,” katanya.
Diakui Edi, yang perbaiki rumah retak-retak itu bukan oleh pemilik rumah dan Pokmas. Sementara sumber anggarannya, dirinya tidak tahu menahu.
“Kalau anggaran saya kurang tahu. Saya hanya ditunjuk atasan untuk temani perbaikan ini,” katanya.
Asisten II Setda Kota Bima H Ahmad mengatakan, dirinya hanya koordinator karena diperintah oleh Sekda Kota Bima. Sebagai bawahan, menuruti perintah atasan. “Bukan saya yang kerja,” ujarnya.
Ia menjelaskan, semula rumah relokasi itu akan ditempati dan dipindahkan masyarakat penerima manfaat. Saat Sekda Kota Bima turun ke lokasi relokasi, terlihat kumuh dan tumbuh semak belukar.
“Akhirnya seluruh OPD gotong royong membersihkan dan saya yang koordinir, bukan saya yang kerja,” tegasnya.
Disinggung soal tambal tembok rumah relokasi yang retak, Ahmad mengaku itu pemufakatan Sekda dengan OPD karena kasihan melihat kondisi rumah tersebut.
“Sumber anggaran untuk tambal yang retak tidak ada anggarannya, tapi kumpulan dari OPD atas perintah dari pak Sekda,” ungkapnya.
Ditanya jika informasinya sumber anggaran masing-masing OPD sekitar Rp 5-10 juta? Ahmad menjawab besarnya sumbangan dari OPD ada yang Rp 500 ribu dan Rp 600 ribu.
“Mengenai informasi Rp 5-10 juta itu saya tidak tahu, mungkin bisa konfirmasi Sekda,” sarannya.
Ia menambahkan, pekerjaan gotong royong itu mulai hari Senin pekan ini. Tidak melibatkan penerima manfaat karena masyarakat belum datang ke rumah relokasi. “Pekerjannya baru 6 hari,” tambah Ahmad. (GA. 212*)