Gardaasakota.com.- Beredarnya flier pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Bima, H Mohammad Rum dan Hj Mutmainnah Haris, yang diduga memasang logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tanpa adanya izin dari PKB dianggap menyalahi etika.
Sekretaris Desk Pilkada DPW PKB NTB, Asraruddin, mempertanyakan pencatutan logo PKB pada salah satu pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota di Pilkada Kota Bima 2024.
“Kami tidak pernah berkoordinasi dan tidak pernah mendapat perintah dari atasan baik DPP maupun dari DPW. Dan atas arahan dari pimpinan DPW, kami mengambil langkah untuk mempertanyakan kepada paslon yang bersangkutan untuk menjelaskan soal ini,” kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris di DPW PKB ini kepada wartawan, Jum’at 16 Agustus 2024.
Internal PKB sendiri menurutnya akan melakukan langkah investigasi terhadap adanya pencatutan ini untuk mengetahui persis pelanggarannya seperti apa.
“Apakah termasuk pelanggaran etik atau pelanggaran seperti apa. Maka secara internal, kami akan menelusurinya melalui Lembaga Hukum dan HAM di Internal PKB,” terang pria yang akrab disapa Aba Ridhan ini.
Pihaknya menganggap masalah dugaan pencatutan logo PKB ini sebagai masalah yang sangat serius karena secara internal PKB sendiri sedang fokus dalam agenda persiapan pelaksanaan Muktamar PKB ke-VI yang bakal digelar di Bali.
“Dengan adanya hal-hal seperti ini tentu sangat meresahkan bagi teman-teman khususnya di DPC Kota Bima. Artinya ini menurut kami sesuatu hal yang tidak beretika. Padahal di Kota Bima itu ada pengurusnya, kalau mau PKB silahkan berkomunikasi sesuai dengan garis koordinasi,” tegasnya.
Menurutnya, jika dalam pendalaman yang dilakukan pihaknya ditemukan adanya dugaan pelanggaran, pihaknya mengaku akan melakukan upaya sesuai dengan aturan yang ada.
“Dan demi mempertahankan harkat dan martabat partai kami, meski partai kami tidak ada kursi diparlemen, namun partai kami akan menempuh jalur sebagaimana yang semestinya. Apalagi inikan tidak ada koordinasi baik sebelum maupun sesudahnya baik ditingkat DPC maupun ditingkat DPW,” timpalnya.
Pihaknya mengaku tidak mau tau apakah logo PKB tersebut sudah dihapus atau tidak yang jelas menurutnya bukti pencatutan itu sudah dipegang pihaknya.
“Kami masih memegang bukti adanya pencatutan logo tersebut. Dokumentasinya masih kita pegang,” tandasnya.
Sementara itu, Calon Walikota Bima, H Mohammad Rum, saat dikonfirmasi wartawan mengaku sudah menghapus logo PKB yang dipasang di flier paslon Harum.
“Sudah kita hapus fotonya,” ujarnya kepada wartawan media ini.
Peristiwa itu diibaratkannya dengan bertemu perempuan cantik, kemudian fotonya itu disimpan dalam dompet.
“Tapi kemudian ketahuan dan dia marah yah kita kembalikanlah fotonya itu,” jelasnya memberi analogi.
Menurutnya ketika dianggap tidak etis, pihaknya mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua DPC PKB Kota Bima, Ismet Jayadi.
“Hanya ngobrol-ngobrol gitu aja sebelum saya masukan logo itu. Jawabannya terimakasih, kami partai non parlemen dihubungi. Pikiran saya sudah okey,” terangnya.
Pihaknya mengaku tidak masalah jika PKB ingin menelusuri persoalan itu.
“Yah silahkan aja. Gak masalah,” pungkasnya. (GA. Im*)