Gardaasakota.com.-Pengganti Rektor UIN Alauddin Makassar tahun 2015 selama 182 hari, Prof.Dr. Ahmad Thib Raya, M.A.yang juga kakak mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Dr.Hamdan Zoelva, S.H.,M.H., terpilih sebagai Rektor Universitas Nggusuwaru (Unswa) Bima periode 2025-2029 dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dengan agenda pemilihan rector di Gedung Unswa Bima, Senin (10/2/2025). Selain Prof.Dr.Ahmad Thib Raya, M.A, juga tampil sebagai calon rektor adalah Dr.Tasrif, M.Pd.
Prof. Thib, panggilan akrab putra pasangan K.H. Muhammad Hasan, B.A.-Hj Zainab H.Yakub (almh) ini. menggantikan pejabat rektor sebelumnya, Dr.Nasution yang berakhir masa jabatannya 18 Februari 2025.
Setelah terpilih, Rabu (12/2/2025), Prof Thib dilantik oleh Dr.Hamdan Zoelva, S.H.,M.H., sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Pengajaran dan Ilmu Pendidikan (PIP) Bima. Dengan demikian, Prof Thib resmi menjabat sebagai Rektor Universitas Nggusuwaru (Unswa) periode 2025-2029,
Prof. Thib setelah dilantik sebagai Rektor Unswa, mengajak seluruh civitas akademika untuk sama-sama bekerja dan berjuang memajukan Universitas Nggusuwaru.
“Kita jadikan Universitas Nggusuwaru menjadi kualitas unggul, baik di tingkat regional, nasional bahkan internasional. Kita jadikan Unswa yang bermartabat,” ujar Guru Besar UIN Jakarta yang pada 21 April 2025 akan genap berusia 70 tahun tersebut.
Universitas Nggusuwaru sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (SKTIP) Bima. Beberapa tahun lalu, STKIP berubah nama menjadi Universitas Nggusuwaru (Unswa) dan menjadi salah satu universitas pendidikan di Bima. Saat ini, kampus yang berada di Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda, Kota Bima tersebut memiliki dua fakultas, yakni FKIP dan Fakultas Sains Teknologi dengan 12 program studi (prodi).
Prof. Dr.Ahmad Thib Raya, M.A. selain pernah menjabat Rektor UIN Alauddin selama 182 hari untuk memuluskan jalan terpilihnya rektor baru di almamaternya. Ternyata, berkat Thib, Rektor UIN Alauddin yang baru terpilih tidak cukup selama 200 hari dia memimpin.
Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof.Thib pernah menjabat Asisten Direktur III Program Pascasarjana UIN Alauddin dan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Tarbiyah. Anak kedua dari sembilan bersaudara ini termasuk tenaga asesor paling sibuk di Indonesia. Dia terkadang hanya istirahat sehari di Jakarta, kemudian terbang ke berbagai pelosok tanah air untuk melaksanakan kegiatan visitasi program studi perguruan tinggi Agama Islam Negeri dan Swasta.
Suami Prof.Dr.Hj Musdah Mulia, M.A. adalah kakak kandung Dr.Hamdan Zoelva, S.H.,M.H. Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2013-2015.
“Saya diminta Hamdan memimpin dulu Unswa,” ujar Thib dalam percakapan melalui telepon dengan wartawan media ini, Ahad (9/2/2025) malam.
Hamdan, adik Thib, termasuk Ketua Dewan Pembina Yayasan PIP Bima yang membina Unswa.
Thib adalah Guru Besar dalam bidang Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini merupakan Dewan Pakar PSQ. Selain sebagai dosen tetap di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, juga di Institut Ilmu Quran (IIQ), dan Pendidikan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) Jakarta.
Thib menyelesaikan studi S-1 di Fakultas Adab Jurusan Bahasa Arab IAIN (kini UIN) Alauddin dan Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Pendidikan Bahasa (FPBS) IKIP Ujung Pandang. Ia memperoleh gelar magister Pendidikan Agama Islam dan doktor Bahasa Arab dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dia aktif mengisi seminar, simposium, kegiatan ilmiah baik skala nasional maupun internasional. Mengisi berbagai kajian keagamaan di masjid, perkantoran, dll. Pernah mendapatkan penghargaan Satya Lencana pada tahun 2006. Di antara karyanya: adalah
“Tanya Jawab Manasik Haji”, “Seluk-Beluk Ibadah dalam Islam”, “Untukmu Ibu Tercinta”, “Menuju Masyarakat Antikorupsi”, dan “Rasionalitas Bahasa Alquran”. Beberapa tahun silam Thib pernah memperoleh rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI) atas tausiahnya yang tanpa henti di media social Facebook selama setahun.
Usai Dilantik Jadi Rektor, Prof. Ahmad Thib Raya Lantik Wakil Rektor Unswa
Apa yang dilakukan Rektor Universitas Nggusuwaru (Unswa) Bima, Prof.Dr.Ahmad Thib Raya, M.A. termasuk luar biasa dan tidak biasa. Baru beberapa puluh menit dirinya dilantik Ketua Yayasan Pengajaran dan Ilmu Pendidikan (PIP) Bima Fifi Jauhar, yang menaungi Unswa sebagai rektor, Prof. Ahmad Thib Raya langsung melantik ketiga Wakil Rektor Unswa, Rabu (12/22025) di Kampus Unswa Kelurahan Mande Kota Bima.
Disaksikan Ketua Yayasan PIP Fifi Jauhar dan Ketua Senat Unswa Drs.H.Juanda Mansyur, M.Pd. dan civitas academica Unswa, Ahmad Thib Raya melantik Dr.Tasrif, M.Pd., Ahmad Yani, SEI, M.Pd, dan Amiruddin, S.Pd., M.Pd. masing-masing sebagai Wakil Rektor I, II, dan III untuk masa bakti 2025-2029.
Prof. Thib, demikian Guru Besar UIN Jakarta ini akrab disapa, mengatakan, pemilihan Rektor Unswa ini berlangsung singkat. Demikian juga pelantikan wakil rektor ini luar biasa dan tidak biasa terjadi dalam sejarah perguruan tinggi, kecuali terjadi di Unswa Bima.
Biasanya, setelah Rektor dilantik, dia harus keliling fakultas dulu, baru mengeluarkan surat keputusan pengangkatan para wakil rektornya. Tetapi kali ini, selesai pelantikan Rektor, diikuti pelantikan para wakil rektor yang dilakukan oleh rektor.
“Begitu pun dengan pemilihan rektor, juga berlangsung dalam waktu yang singkat,” ujar Thib usai melantik para wakil rektor yang akan mendampinginya lima tahun ke depan.
Thib merasakan amanat yang diberikan Yayasan PIP ini amat berat. Di sini, ada mahasiswa kita sekitar 1.900 orang, dosen 160 orang. “Saya katakan berat, karena di Jakarta saya memiliki tugas yang berat. Beratnya dari sisi lain adalah, saya dipercayakan oleh Menteri Agama sebagai Direktur Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal Jakarta yang sekarang jumlah mahasiswa S-2 dan S-3 berkisar 35 orang yang akan mengikuti Pendidikan di Amerika dan Timur Tengah tanpa mengeluarkan biaya sat sen pun.
Thib juga ditunjuk sebagai Direktur Lembaga Akreditasi Pendidkan Agama yang nanti akan mengakreditasi program studi agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha. J
“Selain itu, saya juga sebagai Ketua Tim Pendirian IAIN Bima. Masa saya mengurus pendirian IAIN di daerah lain sementara di Bima tidak ada IAIN-nya,. Di NTB hanya ada satu IAIN, di daerah lain ada dua sampai tiga IAIN, “ kata Thib sambil menyebutkan, operasional IAIN Bima sudah dalam proses. (GA. MDA*).