Gardaasakota.com.-Kebijakan efisiensi anggaran Pemerintah Pusat yang berdampak pada pemangkasan anggaran di daerah, tak menyurutkan semangat kerja dan pengabdian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementrian Agama Kota Bima.
Plt Kasubag TU Kemenag Kota Bima, H. Furqan Ar Roka, menyadari bahwa pemangkasan anggaran itu tidak hanya menimpa Kota Bima tapi terjadi di hampir seluruh daerah Indonesia termasuk anggaran di Kementrian Agama Kota Bima.
“Kebijakannya berskala Nasional misalnya Kementrian Agama itu kena pemangkasan anggaran yang ditaksir mencapai angka Rp14 triliun, sementara untuk Kementrian Agama Wilayah NTB totalnya sekitar Rp8 miliar, termasuk anggaran untuk Kemenag Kota Bima,” ungkap H Furqan kepada Garda Asakota, Rabu (5/3/2025).
Khusus di Kemenag Kota Bima pihaknya tentu tidak bisa menaksir berapa total pemangkasan anggaran karena tergantung sungguh laporan kegiatan yang akan dilaksanakan, mulai dari perjalanan dinas, rapat yang biasanya di gelar di hotel tidak lagi dianggarkan, cukup rapat di kantor, dinas luar daerah cukup daring saja termasuk anggaran rehab kantor juga ditiadakan.
Rencana rehab kantor itu sebenarnya sudah ada di tahun ini tapi kena efisiensi, namun pihaknya bersyukur karena tahun kemarin bisa merehab kantor sisi barat atas serta pembangunan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT).
“Tidak ada masalah dengan efisiensi ini karena kami masih punya gaji, tukin, dan juga sertifikasi. Jadi kerja itu gak boleh surut harus tetap semangat.
InsyaAllah tanpa anggaranpun kerja-kerja pembinaan masyarakat atau pendidikan dan lainnya bisa tetap berjalan seperti biasanya,” pungkasnya. (GA. 003*)
