Gema Kebersihan Membumi di Hari Jadi Kota Bima ke- 23 

Oleh Munir Husen

Oleh Munir Husen.

Hari jadi Kota Bima ke 23 telah usai, gema kebersihan membumi dalam pidato iftitah Walikota Bima di saat undangan hadir, kebersihan Kota Bima menjadi atensi khusus yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Kesuksesan acara di hari Jadi Bima bukan berarti Walikota dan Wakil Walikota Bima H. Man dan Aba Feri berpuas diri di saat menyaksikan acara serimonial yang sukses.

Ada beban dan tanggungjawab program prioritas 100 hari kerja, target pencapaiannya apakah Kota Bima bisa bersih dari sampah atau tidak. Gestur keseriusan Walikota Bima terlihat disaat pidato iftittah. Persoalan sampah bukan hal yang mudah.

Hampir semua perkotaan memiliki persoalan sampah yang akut, hanya saja tingkat kesulitannya berbeda. Bahkan masih ada sebahgian menganggap sampah bukan urusannya jika sudah berada di luar rumah, http://(https://Pu.go.id).

Kita hidup di tengah masyarakat dilandasi norma agama, norma hukum, norma adat istiadat pedoman dalam kehidupan. Jika kita mempertahankan sikap egois, apatis maka itu mendakan bahwa manusia itu sakit.

Di zaman sekarang masih ada masyarakat bermental apatis tidak peduli dengan lingkungan di sekitarnya kumuh dan kotor. Kata mantan Ketua PP Muhammdiyah meraka itu termasuk golongan manusia yang mati rasa.

Menciptakan Kebersihan tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu koloborasi Pemeritah dengan masyarakat. Kebersihan bukan semata tanggungjawab pemerintah, melainkan juga tanggungjawab masyarakat.

Untuk menghilangkan stigma Kota Bima kotor dan jorok diperlukan upaya dan kerja keras semua pihak, Walikota Bima perlu menggugah kepedulian pejabat, ASN, Plitis, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, karang taruna untuk mewujudkan Kota Bima bersih dan bermartabat.

Walikota dan Wakil Walikota Bima memiliki tanggungjawab moral dan tanggungjawab jabatan terhadap kebersihan Kota Bima. Mewujudkan Kota Bima bersih dan bermartabat citia-cita bersama diwujudkan dalam aksi nyata.

Bahkan ditengah malam H Man sidak di pasar lama, ternyata tumpukan sampah berserakan (Kahaba Net 29 Maret 2025), tidak berlebihan jika diberi apresasiasi. Baru H. Man yang melakukan sidak di tengah malam.

Integritas Walikota dan Wakil Walikota Bima tidak diragukan, kegiatan kebersihan selalu dipimpin sendiri. Keseriusannya untuk memenuhi janji politik haruslah dibuktikan dengan kerja-kerja dan kerja.

Gema kebersihan Kota Bima dicanangkan oleh Walikota Bima dan Wakil Walikota Bima mulai membumi di Kota Bima, dan hasilnya sudah mulai terlihat.

Espektasi kedepannya in sya Allah Kota Bima bebas dan bersih dari sampah.

Harus diakui Kota Bima mulai bersih, tidak ada lagi tumpukan sampah,. Upaya maksimal terus dilakukan untuk mewujudkan Kota Bima bersih dan bermatabat.

Mewujudkan Kota Bima bersih dan bermartabat perlu melibatkan berbagai komponen mulai dari masyarakat, ASN, TNI, Kepolisian, tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna,RT, RW bersatu padu untuk membersihkan sampah.

Di sisi lain Walikota bisa membuat MOU perguruan tinggi, menggaunggkan kebersihan di saat mahasiwa melaksanakan tridarma perguruan tinggi. Dengan jalur Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Jika mahasiswa ikut dilibatkan dalam format sosislaisasi disaat pengabdian masyarakat, maka program 100 hari kerja lebih cepat terwujud. mahasiwa akan memberikan edukasi terkait dengan kebersihan.

Mahasiwa akan melakukan sosialiasi materi prilaku hidup sehat dan bagaimana menjaga kebersihan dan lingkungan. Disamping itu mahaiswa akan melakukan edukasi jenis-jenis samapah. Mahasiswa akan membuat branding jangan buang sampah sembarangan.

Kolaborasi dengan berbagai pihak bisa dipastikan bahwa Kota Bima bersih dan bermartabat dapat terwujud, pertanyaannya adakah rencana Kota Bima menjadi kota bersih meraih adipura?, inilah cita-cita yang akan menjadi sejarah dimasa akan datang.

Fastabiqul khairat.

Wallahualam bisawab

Penulis: Dosen Universitas Muhammadiyah Bima, menulis saat berlayar di atas KM Willis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page