Mahasiswa Seni se Nusantara Gelar Teatrikal Puisi Jalanan di Amahami

Dalam semangat untuk menjaga warisan budaya dan memperjuangkan kelestarian lingkungan, Mahasiswa Teater dari seluruh Indonesia bersatu dalam sebuah gerakan advokasi yang penuh makna, Minggu 28 Agustus 2024.

Gardaasakota.com.-Dalam semangat untuk menjaga warisan budaya dan memperjuangkan kelestarian lingkungan, Mahasiswa Teater dari seluruh Indonesia bersatu dalam sebuah gerakan advokasi yang penuh makna, Minggu 28 Agustus 2024.

Dengan latar belakang beragam daerah, mereka hadir bersama dalam satu suara, mengekspresikan kepedulian melalui seni yang indah dan menggugah: pertunjukan teatrikal puisi jalanan.

“Gerakan ini bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan sebuah panggilan jiwa yang menggema di jalan-jalan kota, pasar-pasar tradisional, dan ruang-ruang terbuka,” ujar Sahrul Akbar Selaku Ketua Panitia Pelaksanaan Temu Teater Mahasiswa Nusantara ke 21 Bima kepada wartawan.

Dengan kostum yang mencerminkan kekayaan budaya lokal dan properti yang berasal dari bahan daur ulang, setiap mahasiswa menampilkan kisah-kisah yang mencerminkan kearifan lokal dan masalah lingkungan yang mendesak.

Mereka merangkai kata-kata puitis dengan penuh perasaan, menghidupkan kembali tradisi lisan yang hampir terlupakan, sambil menyuarakan pesan-pesan mendalam tentang pentingnya menjaga bumi dan budaya kita.

Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan menginspirasi masyarakat untuk lebih sadar akan nilai-nilai budaya dan tantangan lingkungan. Melalui puisi jalanan yang disampaikan dengan penuh emosi, mereka menggugah kesadaran bahwa setiap tindakan kecil dapat memberikan dampak besar.

Mereka mengajak penonton untuk merenung, bergerak, dan bertindak demi masa depan yang lebih baik.

Dengan penuh semangat, para mahasiswa ini mempersembahkan karya mereka di berbagai penjuru negeri, dari Sabang hingga Merauke, membawa pesan persatuan dan harapan.

“Gerakan ini menjadi simbol keberanian dan komitmen generasi muda untuk terus memperjuangkan keberlanjutan budaya dan lingkungan melalui seni yang hidup dan menggugah hati,” pungkasnya. (GA. 212*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page