Porprov 2026 Jadi Ajang Penyesuaian Perhelatan PON NTB-NTT 2028

Ketua Umum KONI NTB, Mori Hanafi.

Gardaasakota.com.-Jelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan dihelat di Provinsi NTB dan NTT pada tahun 2028 nanti, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB mendesign event penyelenggaraan Porprov 2026 sebagai ajang penyesuaian pelaksanaan PON 2028.

“Insha Alloh, Porprov 2026 akan didesign untuk menyesuaikan pelaksanaan PON NTB-NTT 2028,” ujar Ketua Umum KONI NTB, Mori Hanafi, kepada sejumlah wartawan disela acara Rakerprov KONI NTB di Mataram, Kamis 10 April 2025.

Design penyesuaian itu dicontohkannya seperti venue panahan PON 2028 yang akan digelar di Sumbawa, maka pelaksanaan Porprov untuk panahan itu akan digelar di Sumbawa.

“Ini bertujuan agar teman-teman di Sumbawa juga bisa terlatih menggelar event seperti itu. Itu contoh. Dan di Rakerprov ini juga akan ditentukan berapa jumlah cabor dan dimana akan dipertandingkan,” terangnya.

Tempat pelaksanaan Poprov juga tidak hanya dilaksanakan di satu Kabupaten dan atau Kota seperti sebelumnya, tapi akan dilaksanakan di semua Kabupaten dan Kota.

“Jadi semua persiapan-persiapan ini ujung akhirnya adalah bagaimana kita bisa menjadi tuan rumah PON 2028 yang baik dan juga dengan bisa meraih posisi lima (5) besar. Itu target utamanya,” tegas politisi Nasdem yang juga menjadi anggota DPR RI mewakili Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa ini.

Persiapan NTB dalam menghadapi PON 2028 ini diakuinya lebih cepat dibandingkan dengan NTT sehingga pihaknya mengakui tetap melakukan koordinasi dengan NTT agar persiapan jelang PON 2028 ini bisa seiring dan sejalan.

“NTB lebih diuntungkan dikarenakan untuk akomodasi atlet, wasit/juri, dewan hakim, tamu-tamu VIP dan VVIP sudah siap semua dengan ketersediaan kamar hotel yang variatif. Untuk atletnya kita sudah memiliki kamar hotel sekitar 12 ribu kamar dan itu sangat cukup. Jadi tidak perlu ada Pembangunan lagi,” terangnya.

Begitu pun untuk kesiapan venue untuk pertandingan PON 2028 juga diakuinya NTB sudah sangat siap seperti venue untuk cabor muaythai di teras Udayana yang sudah ditinjau langsung oleh PB Cabor Muaythai dan mengakui venue itu sudah clear and clean dan bagus untuk dijadikan venue cabor muaythai.

“Begitu pun untuk cabor aero sport sudah ada sky lancing. Untuk cabor-cabor lain menyusul karena kita memiliki ball room yang bisa dijadikan venue pertandingan,” kata Mori.

Sementara berkaitan dengan kesiapan anggaran dukungan dari Pemprov NTB, ia mengaku sedang menunggu koordinasi dari Gubernur NTB dan anggaran yang dibutuhkan dari dana sharing Pemprov NTB menurutnya tidak terlalu besar karena tidak ada venue yang dibangun.

“Syukur-syukur kalau Pemerintah Pusat mau memperbaiki GOR dan bangunan menembak karena yang dibutuhkan itu hanya untuk atletik dan menembak, Itu saja,” timpalnya.

Menurutnya kebutuhan anggaran revitalisasi GOR itu sekitar Rp600 Milyar sudah include didalamnya ada sport hall dan padepokan silat. “Untuk mendapatkan anggaran APBN itu perlu ada sharing anggaran dari Pemprov dan kita sudah punya modal venue dan akomodasi. Jadi wajarlah kalau ada kontribusi juga dari Pemerintah Pusat,” tandasnya. (GA. Im*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page