Diyah Pratiwi, Perwakilan Kedutaan Besar Australia menerima plakat dari Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, M.IP. |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
“Literasi merupakan pondasi dasar untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas di Kabupaten Bima”. Hal ini ditegaskan oleh Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE.M.IP, saat memimpin pertemuan Refleksi Monitoring dan Evaluasi Kurikulum Merdeka Belajar Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) sebuah kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Nusa Tenggara Barat Senin (18/9/2023) di ruang Rapat Utama Kantor Bupati Bima.
Pertemuan tersebut dihadiri Diyah Pratiwi (Perwakilan Kedutaan Besar Australia), Teresita Filipe (Spesialis Pendidikan UNICEF Jakarta), Pria Santri Beringin (Spesialis-UNICEF Papua), Feiny Sentosa (Deputy Director Learning, INOVASI Jakarta yang hadir dengan sejumlah Tim Program INOVASI Jakarta dam NTB serta para Fasilitator Daerah. Tampil sebagai pemandu, Kepala Bagian Organisasi Setda Raani Wahyuni, ST., MT., M.Sc.
Kata Bupati, Pemerintah Kabupaten Bima merasa berbahagia karena Program INOVASI mendapatkan perhatian dari Kedutaan Australia maupun dari UNICEF.
“Terima kasih atas kolaborasi, peran dan dukungan Kementerian Agama, para kepala sekolah dan guru penggerak yang telah berkolaborasi dengan OPD terkait.
Hari ini kita akan merefleksikan perubahan yang telah dihasilkan, merefleksikan langkah-langkah monev yang telah dilakukan dan menyepakati bagaimana melanjutkan monev literasi dasar ke depannya,” imbuh Bupati yang saat itu didampingi Kadis Dikbupora Zunaidin S.Sos.,MM, Kepala Bappeda dan Litbang Taufik, ST.,MT, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Drs. Aris Gunawan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima Mujiburrahman S.Ag dan para pejabat eselon III.
Perwakilan Kedutaan Besar Australia Diyah Pratiwi mengemukakan pemerintah Australia dan Indonesia telah lebih dari 20 tahun bekerja sama dalam bidang pendidikan pembangunan sekolah pelatihan dan riset
Program yang diimplementasikan menggunakan solusi yang sesuai dengan konteks lokal untuk menjawab persoalan yang ada di wilayah setempat.
Disyukurinya, pada Program INOVASI fase II, sudah ada hasilnya. Bahkan Pemerintah Australia sudah melihat langsung peran guru, kepala sekolah, pengawas yang berperan dalam mencapai kompetensi minimum.
Program INOVASI juga bekerjasama dengan UNICEF meningkatkan kualitas pembelajaran literasi khususnya dari Papua ingin melihat Kabupaten Bima menjadi model pembelajaran. (GA. 212*)