Gardaasakota.com.-Enam (6) orang Warga Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima yang menyeberang menggunakan perahu motor sekitar pukul 11.00 Wita menuju Pulau Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima diduga tenggelam di tengah perjalanan karena dihantam gelombang dan angin yang cukup besar.
Menurut penuturan warga, Jokomalis. Awalnya, keenam warga yang menggarap lahan di kawasan Pulau Sangiang itu, teridentifikasi bernama Asia Malula, Bambang Taamin, Mahusin, Taurah, Ifen Judi, dan Darma, berangkat sekitar pukul 12.00 Wita.
“Namun, baru sekitar 30 menit perjalanan salah satu dari penumpang menghabarkan ke pihak keluarga melalui ponselnya bahwa, perahu mereka terbalik akibat hantaman gelombong besar disertai angin,” tutur Joko, kepada Garda Asakota, Selasa sore (11/2/2025).
Setelah menerima informasi tersebut, kata dia, pihak keluarga langsung menghubungi Camat Wera untuk meminta bantuan. Saat itu juga Camat Wera menghubungi Basarnas dan Kepala BPBD Kabupaten Bima.
Di tengah suasana kalut itu, bukan saja menghubungi Basarnas dan BPBD, Camat Wera juga berusaha menghubungi warga di Pulau Sangiang untuk memastikan apakah korban yang dikabarkan tenggelam itu sudah sampai di tujuan atau belum.
“Karena informasinya belum sampai di Pulau Sangiang, pak Camat meminta warga di Pulau Sangiang untuk membantu pencarian dan penyelamatan.
Warga Pulau Sangiang pun langsung merespon dan menggunakan tiga perahu nelayan untuk menyisir pesisir laut di sekitar kawasan pulau Sangiang,” ungkapnya.
Setelah beberapa waktu menyisir perairan laut di kawasan Pulau Sangiang, satu dari perahu warga yang melakukan upaya pencarian berhasil menemukan keenam korban yang saat itu sedang memegang perahu yang terbalik.
Kemudian dua orang yang di atas perahu yakni Asra dan Retno, berusaha melakukan evakuasi terhadap para korban.
Lantaran kapasitas perahunya kecil, keduanya tidak berani mengevakuasi semua korban, hanya berani memuat tiga orang saja. Solusinya, mereka akhirnya sepakat menarik perahu yang terbalik itu supaya sebagian dari korban bisa berpegangan pada perahu yang ditarik.
“Karena pertimbangan perahu yang menarik takut kehabisan solar di tengah jalan akibat beban berat, mereka semua terpaksa naik ke perahu penyelamat.
Rupanya, usaha mereka ini gagal, perahu mereka justru dihantam lagi oleh gelombang hingga perahu mereka tenggelam,” jelas Jokomalis.
Syukurnya, Allah Yang Maha Kuasa masih memberikan kesempatan mereka untuk selamat. Di tengah terombang-ambing dari hantaman gelombang, kedelapan warga itu akhirnya diselamatkan oleh satu dari tiga perahu motor yang sejak awal melakukan upaya pencarian.
“Awalnya kan ada tiga perahu warga Pulau Sangiang yang melakukan upaya pencarian. Satu perahu kehilangan kontak dan satu perahu lainnya sedang melakukan upaya pencarian dan berhasil menyelamatkan kedelapan warga yang tenggelam tersebut.
Kapasitas perahunya cukup besar bisa memuat maksimal 20 orang. Mereka sekarang sedang berlayar menuju Pulau Sangiang, kita doakan bersama semoga selamat sampai tujuan dan warga bersama perahu yang kehilangan kontak itu juga selamat,” pungkasnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, M. Nurul Huda, yang dikonfirmasi Garda Asakota, Selasa sore membenarkan adanya kejadian tersebut. Huda mengaku, para korban dari dua perahu motor yang tenggelam itu saat ini sedang berlayar menuju Pulau Sangiang.
“Karena posisi tenggelamnya lebih dekat ke Pulau Sangiang, mereka sekarang di atas kapal ketiga yang melakukan upaya penyelamatan menuju Pulau Sangiang,” imbuhnya. (GA. 212*)