Ketua Umum KONI NTB, H Mori Hanafi, SE. M.Comm., saat menggelar konferensi pers di Media Center Sekretariat KONI NTB , Kamis 09 Februari 2023. |
Mataram, Garda Asakota.-
Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam
beberapa hari lagi akan resmi digelar tepatnya pada tanggal 18 Februari 2023,
pembukaan event olahraga bergengsi tingkat Provinsi NTB tersebut akan resmi digelar
di Lapangan Sangkareang Kota Mataram sekitar pukul 19.00 wita.
Meski digelar dalam keterbatasan anggaran namun Ketua Umum
Komite Olahraga Nasional (KONI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Mori
Hanafi, SE.,M.Comm., memastikan gelaran Porprov NTB ke-XI 2023, kualitasnya akan
sesuai dengan standar pelaksanaan Nasional.
“Yang pasti kita tidak boleh manja, kami memastikan kita
tidak boleh hanya gara-gara anggarannya kurang kemudian kita tidak melakukan
tahapan-tahapan Porprov ini sesuai dengan sebagaimana mestinya dan bahkan kualitasnya
kita lebihin. Kita pastikan kualitas Porprov ini bahkan sampai seperti standar
di tingkat Nasional. Mengingat ini juga sekalian latihan kita dalam menghadapi
kita akan menjadi tuan rumah PON tahun 2028,” tegas mantan Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB ini saat menggelar konferensi pers dengan
sejumlah awak media, Kamis 09 Februari 2023 di Sekretariat KONI NTB.
Menurutnya, dalam pelaksanaan Porprov kali ini, pihaknya
akan melakukan pengetatan dan efisiensi anggaran dan menggunakan anggaran dengan
penuh kehati-hatian mengingat anggaran dari APBD hanya dianggarkan sekutar Rp7
Milyar.
“Mengingat anggaran wajib mencapai Rp10 Milyar lebih, kami
sampai hari ini masih ada ketekoran hampir Rp2 Milyar,” ujar pria yang dikenal
energik ini.
Pihaknya mengaku akan mengatasi masalah kekurangan anggaran
tersebut dengan berbagai langkah-langkah strategis.
“Mudah-mudahan sampai dengan hari H pertandingan ini sudah
bisa kita atasi. Jadi upaya-upaya yang kami lakukan termasuk kami mengajak beberapa
pihak yang kami anggap mampu untuk membeli jersey kita, kemudian membeli VVIP
Card kita, yang bisa dipergunakan sebagai kenangan dan sebagainya,” kata pria
yang juga merupakan Ketua Umum PSSI NTB ini.
Dalam pelaksanaan Porprov kali ini, pihaknya mengungkapkan dari
4.900 atlet yang didaftarkan secara online dari sepuluh (10) Kabupaten/Kota,
setelah melalui keabsahan verifikasi, maka jumlah atlet yang lolos menjadi
4.653 orang.
“Jumlah tersebut terdiri dari 3.612 atlet dan 1.041 orang official.
Kalau dibandingkan dengan tahun 2018 yang terlibat itu hanya 3.664 orang. Jadi
ada perbedaan kurang lebih 1000 orang,” rincinya.
Adapun Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan,
menurutnya, tetap sesuai dengan rencana yaitu 35 Cabor, satu (1) Cabor sudah mendahului
pertandingannya pada bulan Desember.
“Saat ini ada 34 Cabor yang akan mengikuti pelaksanaan Poprov,”
timpalnya.
Sementara menyangkut nomor pertandingan dikatakannya, juga berkurang
yakni dari rencana semula sekitar 493 nomor pertandingan menjadi 465 nomor
pertandingan.
“Untuk wasit atau juri pertandingan yang terlibat ada
sekitar 376 orang,” tambahnya.
Sementara, untuk akomodasi dalam rangka penempatan dari atlet,
official, wasit dan juri, dikatakan Mori, ada sekitar 54 hotel disebagian besar
Kota Mataram, ada juga yang di Lombok Barat dan ada juga yang di Lombok Tengah.
“Di Lombok Tengah itu utamanya surfing, motor, yakni
dikawasan ITDC,” kata Mori.
54 hotel tersebut menurutnya terdiri dari Hotel bintang Empat
(4), bintang tiga (3) sampai bintang dua (2).
“Karena kita tidak bisa kita seragamkan bintang empat (4)
semua, kemampuan terbatas,” ujarnya.
Pihaknya juga memastikan telah berhasil memfinishing venue
pertandingan.
“Insha Alloh, finishing venue sudah 100 persen, pemetaannya
sudah jelas. Hotel juga sudah 100 persen. Konsumsi juga sudah 100 persen. Jadi
konsumsi ini, sarapannya di hotel, makan siang, makan malam dan ada dua kali
ekstra pudding akan disiapkan oleh penyedia katering yang ada dan itu jumlahnya
hampir 30 penyedia,” terangnya.
Menurutnya, banyaknya penyedia katering dalam Porprov kali
ini bertujuan untuk memastikan agar ada jaminan kesegaran mutu.
“Kemudian ada jaminan ketepatan waktu dari penyiapan
katering mengingat banyak sekali kasus adanya makanan yang tidak fresh dan juga
adanya keterlambatan dalam hal pengiriman akibat keterbatasan jumlah penyedia,”
tegasnya.
Sementara berkaitan dengan rencana kedatangan dan
penyambutan atlet menurutnya akan serentak dilakukan sekitar tanggal 18
Februari di Sport Hall GOR Turide.
“Jadi pada tanggal 18 Februari itu kita menerima, kita buka
lapak dari jam 10.00 wita sampai jam 14.00 wita. Sepuluh (10) Kabupaten/Kota
daftarnya disitu, check in hotelnya langsung disitu dan langsung kita
distribusikan ke hotel masing-masing dari lokasi tersebut,” terang Mori.
Kemudian pada tanggal 18 Februari juga sekitar pukul 19.00
wita, lanjutnya, pihaknya akan melakukan acara pembukaan di Lapangan
Sangkareang.
“Jadi ini permintaan Kota Mataram yang ingin menunjukkan
keindahan Lapangan Sangkareang. Acara pembukaan ini kerjasama antara Pemerintah
Provinsi dengan Pemerintah Kota Mataram. Nanti acaranya akan dimulai dari
persiapan, devile, penampilan band amtenaar, kemudian ada penampilan artis
dance NTB peraih beberapa penghargaan tertinggi, dan juga akan ada penampilan
atlet-atlet terbaik NTB dalam rangka menghibur para peserta, para atlet dan
masyarakat yang hadir pada saat pembukaan tersebut,” paparnya.
Rencananya, kata Mori, karena keterbatasan tempat, dari
masing-masing Kabupaten/Kota hanya 100 orang yang akan mengikuti devile, kemudian
ditambah wasit dan juri.
Sementara, lanjutnya, mengenai kirab api obor akan dimulai
pada tanggal 16 Februari dimulai dari Kota Bima, Kabupaten Bima, Dompu,
Kabupaten Sumbawa, dan ke Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
17 Februari kemudian akan dilanjutkan dari KSB menuju Lombok
Timur, Lombok Barat, kemudian ke Lombok Utara, dan terakhir di semayamkan di Kota
Mataram.
“Api Obor Porprov itu kemudian akan diterima oleh Gubernur
kemudian akan diserahkan kembali kepada atlet dan atlet yang akan menyulut api
obor di lapangan sangkareang,” imbuhnya.
Dari aspek keamanan, lanjutnya, Polda NTB tidak mau
kecolongan mengingat ada traumatik terhadap kejadian di Kanjuruhan maka
personil yang akan diturunkan adalah sekitar 300 orang yakni 200 dari Kota
Mataram, 30 orang dari Lombok Barat, dan 20 orang di Lombok Tengah.
“Semuanya dibawah tanggungjawab Polda NTB. Diluar itu nanti
ada juga pengamanan tertutup dari rekan-rekan inteligen dan Binda yang ikut
membantu dalam rangka mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan-gangguang
terhadap pelaksanaan Porprov,” ujar Mori.
Kemudian menyangkut aspek kesehatan, pihaknya memastikan standar
kesehatan pelaksanaan Porprov ini mengacu kepada standar Nasional. Dimana
partisipasi dari RSUD Provinsi, RSUD Kota Mataram, RSUD Lombok Tengah, RSUD
Lombok Barat, dan di masing-masing Puskesmas yang siaga.
“Jadi kita tidak perlu khawatir, kita yakin betul dengan
persiapan ini dan kami sudah juga melakukan identifikasi terhadap Cabor-cabor
yang resiko cideranya tinggi. Ini sudah kita antisipasi,” pungkasnya. (GA.
Im/Ese*)