Kandidat Calon Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Dr Abdul Kadir, M.Pd., |
Mataram, Garda Asakota.-
Salah seorang kandidat Calon Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Dr Abdul Kadir, M.Pd., mengungkapkan kecakapan dan kemampuan dalam melakukan pengelolaan data menjadi salah satu alat dalam melakukan pemetaan dan perencanaan pendidikan yang maju dan berkualitas kedepannya.
“Ada enam (6) variabel program yang dibutuhkan untuk mewujudkan legacynya HARUM di Kota Mataram, khususnya dalam bidang pendidikan. Salah satunya adalah perencanaan dan pemetaan pendidikan berbasis data,” ungkap Doktor Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini kepada wartawan Kamis 28 Juli 2022 di Mataram.
Ada tiga (3) kelompok data yang diperlukan dalam melakukan perencanaan dan pemetaan pendidikan. Yang pertama, menurutnya, adalah Big Data Pendidikan, yang kedua Good Data, dan yang ketiga adalah Function Data.
Big Data pendidikan adalah data umum pendidikan yang disajikan secara gelondongan. Data-data tersebut seperti data tentang kurikulum, data siswa, data tentang guru, data sarana dan prasarana, data tentang keuangan, data tentang iklim belajarnya, data tentang evaluasinya, data tentang pengelolaannya.
“Semua data itu harus ada di Lembaga Pendidikan. Akan tetapi data-data tersebut masih harus didukung oleh yang namanya Good Data atau data yang tersajikan dengan benar tentang pendidikan atau Data yang telah tersortir dengan baik atau tingkat kesahihannya itu telah teruji dengan baik. Sehingga data itu bisa dipertanggungjawabkan keberadaannya. Nah data itu yang dibutuhkan oleh Dinas Pendidikan ini ketika ingin membuat laporan, perencanaan atau forecast terkait pendidikan kedepannya itu seperti apa,” papar pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua PGRI Provinsi NTB ini.
Keberadaan Good Data, masih kurang cukup, menurutnya, Dinas Pendidikan membutuhkan lagi yang namanya Function Data, atau data yang menggambarkan tentang kelebihan dan kekurangan pendidikan yang harus lebih ditingkatkan kedepannya.
“Dengan adanya data-data tersebut, maka Dinas Pendidikan Kota Mataram bisa melakukan pemetaan dan perencanaan pendidikan yang baik, maju dan berkualitas kedepannya,” terang pria yang pernah dipercayakan sebagai National Coordinator Education International Asia Pasific 2016-2019 ini.
Program kedua yang akan dilakukannya ketika dipercayakan menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram adalah Program Diversifikasi Pembiayaan Pendidikan atau memperbanyak sumber pembiayaan pendidikan baik melalui forumula funding, perhitungan unit cost di tingkat sekolah dan mengupayakan anggaran pendukung lainnya.
“Tidak boleh bagi sekolah itu mendapatkan anggaran dari masyarakat. Tetapi masyarakat masih berkesempatan untuk berkontribusi terhadap sekolah tersebut melalui Komite Sekolah sebagai wujud kemitraan sekolah dengan masyarakat,” cetus pria yang saat ini bertugas sebagai Pengawas Pendidikan Kota Mataram ini.
Program yang ketiga adalah otonomi pengelolaan sekolah dalam melakukan pendataan di sekolahnya, mendapatkan sumber pembiayaan melalui forumula funding, perhitungan unit cost di tingkat sekolah.
“Itu semua membutuhkan Kepala Sekolah yang punya otonomi tersendiri,” ujarnya.
Program yang keempat adalah mengadopsi kurikulum merdeka atau pembelajaran-pembelajaran yang menyenangkan dan membahagiakan.
“Seluruh civitas akademik yang ada di sekolah itu harus menerapkan konsep bahwa anak didiknya layak mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan dan membahagiakan selama berada di sekolah. Suasana yang menyenangkan dan membahagiakan itu sangat penting untuk menciptakan generasi-generasi yang cerdas kedepannya,” paparnya.
Program yang kelima adalah Theachers Pay Teachers atau dari guru, oleh guru dan untuk guru (KKG-MGMP). Melalui Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan KKG, para guru harus lebih mengintensifkan diskusi antara sesama guru sehingga keberadaan guru tersebut makin kuat dan berkualitas.
“Dinas juga harus menganggarkan dan memfasilitasi berdirinya MGMP yang kuat,” ujarnya.
Dan program yang keenam adalah membangun jejaring dan paguyuban orang tua.
“Pendidikan Mataram Harum adalah jaminan dan bukan hanya tiket untuk mewujudkan serangkaian kehidupan Kota Mataram yang lebih bermartabat,” tandasnya.
Salah seorang akademisi Perguruan Tinggi di Mataram, Dr Edi, M.Pd., mengungkapkan sebagai barometer pendidikan di NTB, Dinas Pendidikan Kota Mataram perlu dipimpin oleh sosok pemimpin yang memiliki kualifikasi pendidikan yang jelas.
“Kualifikasi dan latar pendidikan Dr Abdul Kadir ini jelas yakni Doktor di Bidang Manajemen Pendidikan. Ketika Dinas Pendidikan itu dipimpin oleh seorang yang memiliki kualifikasi pendidikan sekelas Doktor di Bidang Manajemen Pendidikan, maka kita semua sangat yakin bahwa pendidikan Kota Mataram itu kedepannya akan dapat dikelola dengan lebih berkualitas dan maju dibandingkan dengan sebelumnya,” ujar Dr Edi.
Hal senada juga diungkapkan oleh akademisi lainnya, Dr Lukman, M.Pd. Ia mengatakan kapasitas Calon Kepala Dinas Pendidikan yang berbobot itu dapat dilihat dari aspek kualifikasi pendidikannya.
“Ketika kita berbicara kualifikasi itu, maka dari aspek kompentensinya juga jelas. Sebab tidak mudah untuk mendapatkan hal itu. Ketika ingin membangun pendidikan di Kota Mataram yang maju dan berkualitas maka yang dicari itu adalah sosok yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang jelas terkait manajemen pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah harus jeli dalam melihat sosok yang memiliki kualifikasi dan kompetensi diantara para calon-calon yang ada,” pungkasnya. (GA. Im*)