Blog  

Ratusan Warga Padati Arena Shalat Idul Adha di Lapangan SMKPPN Bima, Ustadz H. Ahmad Gelorakan Semangat Berkurban

 

Ustadz H. Ahmad, S.Ag, MM, saat menyampaikan khutbah Idul Adha 1444 Hijriah di lapangan SMKPPN Bima, Kamis (29/6/2023).


Kota Bima, Garda Asakota.-

Ratusan warga lingkungan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima memadati lapangan SMKPP Negeri Bima untuk melaksanakan shoalat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 Hijriah/Kamis 29 Juni 2023.

Hadir dalam Kegiatan tersebut Staf Ahli Pemkot Bima, Asisten 3, Lurah Jatiwangi dan Lurah Ule. 

Panitia Lapangan pada momentum tersebut menyebut beberapa nama warga yang berniat melaksanakan penyembelihan hewan qurban di lingkungan Jatiwangi sejumlah 13 ekor qurban terdiri dari 5 ekor sapi dan 8 ekor kambing.

Sementara itu yang bertindak sebagai Imam Sholat Id yaitu Ustad Ahmad Azka Fuad, S.Pdi sedangkan khotibnya Ustad H. Ahmad, S.Ag, MM.

Ratusan jamaah Idul Adha memadati lapangan SMKPPN Bima Jatiwangi.

Dalam khotbahnya Khatib, H. Ahmad, S.Ag, MM, menggugah dan mengajak para jamaah untuk meningkatkan semangat berkurban dan keikhlasan sebagaimana kisah menarik dan inspiratif dari Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS.

Dengan momentum Idul Qurban 1444 Hijriah ini menumbuhkan semangat berkorban akan harta yang dimiliki, membangkitkan semangat solidaritas untuk saling membantu antar-umat manusia, tentunya didasarkan atas sikap Nabi Ibrahim As dengan menyerahkan diri kepada Allah SWT melalui mimpinya, walaupun korbankan anak satu-satunya Ismail AS, memilih dan berusaha tunjukkan kepatuhan kepada sang Pencipta.

“Hari Raya Idul Adha sebagai tanda kesetiaan dan kepatuhan kepada Allah SWT, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban, yang dagingnya disalurkan kepada fakir miskin sebagai wujud implementasi kesyukuran Hamba Allah yang beriman,” ungkap Ustadz yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPMPTS Kota Bima ini. 

Dia juga mengajak kepada para jamaah agar senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT kemudian kedua jangan sekali kali kita mati kecuali mati dalam keadaan iman, mati dalam keadaan Islam dan mati dalam keadaan Husnul Khatimah.

Ketiga, Ustadz Ahmad meminta para jamaah untuk memanfaatkan momen Dzulhijjah ini untuk terus mendekatkan diri kepada sang Khaliklq lewat amalan amalan Sunnah termasuk amalan yang berdimensi sosial lainnya seperti berkurban, semata mata untuk menyelamatkan diri kita dunia dan Akhirat.

“Mari pada momentum ini untuk sama sama mengangkat tangan dengan penuh ikhlas dan ketawadhuan semoga Allah SWT menerima segala amal Ibadah kita, mengampuni segala salah khilaf kita hingga pada akhirnya kita di wafatkan dalam keadaan Husnul Khatimah.

Dan pada akhirnya di alam kubur nanti semoga kita di tempatkan di Raudah min Riyadil Jannah taman taman syurganya Allah SWT,” pungkasnya. (GA. 003*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page