Wakil Ketua DPRD NTB Sarankan Program Jum’at Salam Dilaksanakan Satu Kali Sebulan Saja

Gardaasakota.com.-Wakil Ketua DPRD NTB, H Muzihir, menilai program Jum’at Salam PJ Gubernur NTB, HL Gita Ariadi, merupakan program yang bagus dalam mendekatkan diri dengan masyarakat NTB.

“Programnya bagus,” kata Wakil Ketua DPRD NTB Bidang Anggaran ini kepada wartawan.

Meski program itu dinilainya bagus, namun pria yang juga Ketua DPW PPP NTB ini berharap agar pelaksanaan program tersebut tidak dilaksanakan sesering mungkin.

“Semua program itu bagus. Tetapi kalau dia terlalu sering, misalnya sekali seminggu, akan memunculkan kebosanan. Kedua, waktu PJ Gubernur atau pun para pejabatnya belum tentu ada tiap minggunya itu,” ujar pria yang akan bertarung kembali sebagai Caleg DPRD NTB di Dapil Kota Mataram.

H Muzihir menyarankan agar program Jum’at Salam itu tetap dilaksanakan namun pelaksanaannya tidak dalam satu kali seminggu, tapi bisa dilaksanakan satu kali sebulan.

“Tetap dilakukan tetapi tidak dalam sekali seminggu, bisa sekali sebulan,’ saran H Muzihir.

Pihaknya mengakui beberapa waktu lalu sempat mencuat adanya sorotan berkaitan tidak adanya anggaran untuk biaya operasional Jum’at Salam. Bahkan pelaksanaannya dibiayai dengan urunan anggaran dari OPD.

“Akan tetapi informasinya untuk tahun 2024 ini, anggaran operasionalnya ada untuk pelaksanaan Jum’at Salam itu. Dan kita tetap mengingatkan hal itu penting akan tetapi harus dibarengi dengan anggaran,” ujarnya.

Dampak pelaksanaan Jum’at Salam bagi masyarakat menurutnya cukup bagus, hanya saja persepsi publik yang kerap beranggapan ketika pejabat turun akan ada bantuan dan kemudian tidak bisa direalisasikan, ini yang menurutnya harus diatur ulang.

“Ini harus diatur ulang meskipun hal itu merupakan kebijakannya PJ Gubernur,” cetusnya.

Saat ditanya apakah program Jum’at Salam yang dilaksanakan saat sekarang sama dengan program Jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi. Pihaknya mengaku program tersebut memiliki kemiripan, hanya saja dari segi nama saja yang berbeda.

 “Yah agak mirip. Cuman namanya saja yang berbeda. Kalau dulu jumpa bang zul itu dilaksanakan di kantor Gubernur dan masyarakat yang ke kantor Gubernur menemui Gubernurnya. Kalau Jum’at Salam, PJ Gubernur yang turun menyapa masyarakatnya,” pungkasnya. (GA. Im*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page